Sebenarnya untuk dua anak, saya lebih suka memakai kereta bayi singel dengan tambahan Buggyboard (gambar bisa dilihat di postingan sebelumnya). Ini lebih praktis dan murah, keduanya bisa dipakai bergantian antara si adik dan kakak (jika adiknya masih bayi, tentu saja dia harus digendong saat kakaknya duduk di kereta). Masalahnya, saat ini kondisinya berbeda, 3 anak dengan usia yang masih kecil-kecil, balita semua gitu lho!. Nadin sudah kuat berjalan jauh. Tapi kalau kelamaan, apalagi jam sudah di atas jam 3 sore, biasanya dia bakal ketiduran di jalan. Maryam apalagi, dia selalu ingin jalan sendiri, namun tidak bertahan lama.. 15 menit.. atau 20 menit kemudian, dia pasti mengeluh cape dan ingin duduk atau digendong. Ligar tentu saja masih belum bisa dibiarkan jalan sendiri. Sedangkan saya sendiri punya banyak agenda di luar rumah setiap harinya (doh, pengacara sekali). Makanya, kemungkinan anak2 ketiduran di jalan susah dihindari. Karena itulah, saya berpikir untuk membeli kereta bayi dobel. Agar Nadin dan Maryam bisa bobo di situ saat mereka kelelahan, sambil saya menggendong Ligar (kalau masih kuat gendong), sehingga perjalanan pun tidak terganggu.
Maka mulailah saya berburu kereta bayi dobel ini sejak Ligar masih di dalam kandungan. Dua tahun sudah berlalu sejak saya melakukan aktivitas ini, namun pilihan kereta bayi yang saya inginkan tidak banyak berganti. Pilihannya masih yang itu-itu saja. Dan yang pasti saya tidak ingin membeli kereta bayi yang sama seperti dulu, karena terlalu berat. Akhirnya didapatlah 3 kandidat. Sebagai ibu2 sejati, tentu saja saya menginginkan barang yang memiliki kualitas terbaik dengan harga termurah. Jadinya pilihan pertama jatuh pada Kinderwagen yang satu ini.
Akhirnya pilihan jatuh ke pilihan terakhir ini. Sebenarnya kereta ini adalah pilihan pertama yang menjadi pilihan terakhir. Dulu, ketika akan melahirkan Maryam, saya sudah berencana untuk membeli yang ini. Sayangnya waktu itu, di Jerman belum ada toko yang menjual. Untuk mendapatkan barang baru harus dari Inggris atau mengandalkan membeli bekas di EBAY (yang mana yang menjual jaraaaaang sekali, dan kalaupun ada selalu jadi idola, laku dengan harga sangat tinggi). Namun kini, sudah banyak toko online di Jerman yang menjual kereta bayi ini. Jadinya harga sedikit menurun dari dulu, dan tawaran di EBAY pun jadi lebih banyak dibanding 2 tahun lalu. Sayapun melakukan survey harga ke beberapa toko untuk mendapatkan harga termurah dan membuat list kelebihan2 kereta bayi ini untuk dipresentasikan pada pengajuan proposal nanti. Dan akhirnya, alhamdulillah si akang juga setuju. Dengan perjuangan yang tidak mudah, datanglah kereta bayi ini ke rumah kami. Setelah melihat langsung, ternyata memang inilah kereta bayi paling sempurna yang pernah kami temukan.
Kereta bayi ini dikenal sebagai kereta bayi '4 in 1'. Bisa dipakai untuk satu bayi baru lahir (lihat gambar kanan bawah), satu anak kecil, satu bayi baru lahir dan satu anak kecil (gambar kanan atas), serta dua anak kecil (gambar kiri). Terdiri dari dua buah kursi, kursi utama (muat sampai berat 25 kg) dan kursi tambahan (muat sampai berat 15 kg). Kursi tambahan bisa dipasang di depan atau di belakang, disesuaikan dengan formasi yang dibutuhkan.
Ukuran panjang dan besar tidak kalah dengan kereta bayi singel lainnya. Beratnya bahkan lebih ringan dibandingkan kereta bayi kami sebelumnya (hanya 11 kg saja). Roda depan yang bisa bebas berputar-putar membuat perjalanan menjadi lebih mudah dan mengasyikan. Pegangan bisa diatur ketinggiannya, saat tidak dibutuhkan (di dalam bis misalnya) bisa dilipat ke bawah untuk menghemat tempat. Anak2 tentu saja merasa nyaman saat berada di dalamnya.
Tapi memang di dunia ini tidak ada yang sempurna. Kekurangannya, remnya keras sekali, di awal-awal sangat susah untuk mengerem. Tapi sekarang sih sudah tahu triknya. Agak susah saat dibawa naik eskalator, namun setelah tahu triknya juga menjadi lebih mudah. Kereta dorong ini harus selalu di rem ketika tidak digunakan, karena kalau tidak, kereta ini akan terus menggelinding sendiri. Sangat berbahaya jika kita sedang berada di pinggir jalan atau dekat dengan jalur kereta. Saat dipasang formasi bayi dan anak kecil, lubang udara dan cahaya untuk si bayi hanya dr belakang. Oleh karena itu, si bayi cenderung melihat ke atas. Untungnya Ligar kebanyakan tidur kalau sedang di dalam kereta.
Walau bagaimanapun, sejauh ini kami merasa puas sekali dengan kereta bayi ini. Terutama saya, menjadi lebih mudah saat harus membawa tiga balita saya keluar rumah.
kinderwagen...stroller, iya memang milihnya pasti lama. Tapi ada enaknya juga kita di sini punya banyak variasi pilihan, jadi bener-bener bisa dapet yang sesuai sama keperluan kita. Oh...kinderwagen yg kedua ngga bisa masuk ke lift karena terlalu panjangkah?
ReplyDeletekayaknya di indonesia, model begitu belum ada.
ReplyDeletehasan abadi kamil
ex 10597012
waaa...ko sama sama yang aq taksir ya.Ini phil & teds kan?...cuman belum tega ngeluarin duitnya :-) . yang paling murah dapet dimana mba?
ReplyDeletebeneeer banget, mbak.. tapi kadang kepentok budget, hihihi..
ReplyDeleteKiwa kedua gak jadi karena terlalu panjang, pegangannya gak bisa dilipat, jadi menghalangi pintu lift.
kayaknya di Indonesia gak butuh beginian, Kang.. menurut pengalaman kalau mudik, cuma dipake kalau nge-mall doank.. :D
ReplyDeletebetul.. betulll.. Mir..
ReplyDeleteKami juga mikirnya hampir 3 tahun ini... sejak sebelum melahirkan Maryam gitu. Tapi harga sesuai dengan fungsi dan kemudahan lah.. Enakeun pisan.. Yang paling murah dpt di Ebay.. hihihi.. wie neu. Kalau yg baru.. dimana ya lupa? ntar aku cari lagi ya.. punten Ligar dah nangis lagi nih..