Semenjak tinggal di Jerman, banyak hal-hal yang berkaitan dengan waktu yang bikin pussyiiing 14 keliling. Pertama, waktu sholat yang tidak konsisten.. :D Konsisten denk... dari posisi mataharinya. Tapi dari segi jam-jamannya... waduh... di puncak-puncaknya musim panas, kami yang baru bisa sholat maghrib kira-kira pukul 21.30, Isya menjelang tengah malam dan shubuh jam 2 malam. Sebaliknya di puncak-puncaknya musim dingin, dhuhur, asyar, maghrib dan Isya jaraknya masing-masing paling hanya 1,5 jam-an. Saat ini harus benar-benar mengatur waktu keluar rumah (misal belanja), agar tidak ketinggalan waktu sholat. Tapi sebenarnya perubahannya juga gak drastis banget sih, kan bergesernya dikit-dikit.. KECUALI.. di akhir bulan Maret dan akhir bulan Oktober, waktu sholat ini akan bergeser sebanyak 1 jam, padahal posisi matahari tidak jauh berbeda. KOK BISA???
Ya bisa donk... Kan jamnya yang diputer satu jam lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya. Kalau di Jerman, hal ini disebutnya
Zeitumstellung (perubahan waktu). Ada yang disebut
Sommerzeit (Waktu musim panas) dan
Winterzeit (Waktu musim dingin).
Sommerzeit dimulai setiap hari Minggu terakhir di bulan Maret, pada pukul 2 malam jam akan diputar satu jam ke depan, sehingga malamnya lebih pendek. Sedangkan
Winterzeit dimulai pada hari Minggu terakhir di bulan Oktober, pada pukul 3 malam jam akan diputar satu jam ke belakang, sehingga malamnya lebih panjang. Karena itulah, beda waktu Jerman-Indonesia jadi 5 jam ketika
Sommerzeit, dan 6 jam ketika
Winterzeit.
Sommerzeit baru diberlakukan pada tahun 1980. Alasan utamanya untuk menghemat energi sebagai akibat terjadinya krisis minyak di Jerman pada tahun 1973. Selain itu, juga untuk menyamakan dengan negara-negara tetangga yang sudah memberlakukan hal ini lebih dulu. Diantara tahun 1950 - 1980 tidak ada yang namanya
Sommerzeit di Jerman. Tapiiiii.. sebelum-sebelumnya, ada lebih banyak
Sommerzeit. Misalnya pada tahun 1947, selain terdapat
Sommerzeit, juga ada
Hochsommerzeit. Jadi, sebenarnya perubahan waktu di Jerman mulai ada sejak 1916, disusul 3 minggu kemudian oleh Britania Raya dan Irlandia.
Ternyata
Zeitumstellung ini tidaklah sesederhana memutar satu jam maju/mundur saja. Biasanya hal ini mengakibatkan kekacauan bagi beberapa orang (Seperti yang dibilang Mbak Rustka salah satunya). Ketika pergantian ke
Sommerzeit, malam menjadi lebih pendek. Karena itu, jam tidur juga menjadi berkurang... jangan heran kalau banyak orang yang terlambat datang di awal-awal perubahan waktu ini akibat telat bangun :D. Kalau pergantian ke
Winterzeit malah jam tidurnya yang nambah, jadi tidak terlalu masalah lah yaa..
Masalah ini juga menimpa orang-orang yang kebagian kerja malam (misal: dokter jaga), jam kerja mereka jadi berkurang ketika masuk
Sommerzeit, dan bertambah satu jam ketika masuk ke
Winterzeit. Bahkan kereta malam (
Nachtzug) juga ikut-ikutan pusing.. untuk mengejar waktu sampai di tempat tujuan, biasanya
Nachtzug ini harus berangkat satu jam sebelumnya. Heran juga saya sebenarnya, kenapa sih DB (
Deutsche Bahn) gak bikin jadwalnya disesuaikan dengan waktu setempat kereta berada.. seperti pesawat terbang gitu lho.. Tapi saya juga belum pernah sih naik
Nachtzug pas pergantian waktu ini, jadi gak tau hal ini benar terjadi atau tidak. Beda lagi dengan Ebay... hehehe... Katanya nih ada komputer yang bisa set up sendiri waktu dari
Winterzeit ke
Sommerzeit, ada yang tidak. Pernah kejadian, di Ebay ada yang nge-bid sejam lebih awal... dan menang... Sejam kemudian, ada yang nge-bid lagi.. dan menang lagi... Nah lo.. yang mana yang menang sebenarnya??? Tentu saja yang harganya paling mahal kali kalau buat si penjual mah, hehehe....
Nah, jangan lupa ya, perubahan waktu berikutnya akan jatuh pada tanggal 30 Maret 2008, hari Minggu yang akan datang. Dan jangan lupa juga buat ibu-ibu Muenchen... di hari tersebut akan ada pengajian KIMM, jadwal dan lokasi sudah dikirim ke milis KIMM. Ditunggu ya kedatangannya.... ;)
-Selesai-