Friday, January 20, 2012

Di Stasiun Kereta - bawain Oma Opa

Hari Selasa yang lalu, ketika kami sedang berjalan kaki menuju perpustakaan, kebetulan ada pesawat terbang lewat di atas kami. Tak heran memang, di Muenchen (kasarnya) hampir tiap 5 menit ada pesawat terbang melintas di langit. Biasanya Ligar yang sensitif melihat pesawat, namun waktu itu Maryam yang lebih dulu melihat. "Itu pasti mau ke Indonesia!" katanya.. dododoh... memang deh, setaunya dia, kalau ke Indonesia harus naik pesawat, maka semua pesawat pasti mau ke Indonesia..

Kejadian tersebut mengingatkan saya pada kejadian beberapa bulan lalu.. (flashback dulu nih ceritanya..).

**************************************
Waktu itu kami akan mengunjungi teman kami yang tinggal di Nuernberg. Karena perjalanan luar kota kami harus memakai kereta RE. Waktu itu kami memakai Bayernticket, yang berarti kami harus duduk di bangku kelas dua. Kereta menuju Nuernberg ini termasuk kereta yang banyak penumpangnya. Jadi begitu kereta datang, kami harus cepat-cepat mencari tempat duduk agak tak kehabisan orang.

Begitu masuk ke dalam kereta, pandangan Nadin langsung tertuju ke tulisan "1. Klasse", dan dia pun langsung berteriak,

"Erste Klasse! itu dia kelasnya Nadin." sambil berlari masuk ke ruangan kelas 1 tersebut.

Lalu saya katakan bahwa kami harus duduk di kelas dua, bukan kelas satu. Dan diapun menjawab,

"Tapi kan Nadin baru kelas satu."

Ah.. dan saya pun baru nyadar kalau yang dia maksud adalah kelas dia di sekolah.. Na ja... Nadin.. sayangnya kelas di sekolah dan kelas di kereta api tidak bisa disamakan.. :))

Dan kamipun asyik menikmati perjalanan selama 1 jam 45 menit. Akhirnya sampailah kami di stasiun kereta Nuernberg. Dan seperti di stasiun-stasun kereta manapun, kalau ada kereta berhenti, penumpang yang berjumlah ratusan akan turun serentak dengan bawaannya masing-masing. Maryam waktu itu terpesona melihat orang-orang (yang pada umumnya) menggusur koper mereka masing. 

"Orang-orang ini pasti mau ke Indonesia."
"Lho, kok Maryam tahu kalau mereka mau ke Indonesia?"
"Tahu donk, soalnya mereka bawa-bawa koper."

hihihi... Emang deh ya.. kalau kita mau ke Indonesia, bawaan wajibnya emang koper.. :))

**************************************
Nah, kembali ke cerita awal.. ketika Maryam melihat pesawat terbang melintas tea..

Apa yang terpikir di kepala Anda ketika melihat pesawat terbang lewat sewaktu Anda kecil? Kalau saya, "Kapal, minta duit!!" *duh, meureun kata si akang teh, ih si eneng, ternyata udah matre sejak kecil :D*

Waktu itu, saya mau teriak seperti itu, khawatir mengajarkan kematrean saya pada anak-anak.. :D Jadi ketika Maryam bilang, "kapal itu mau ke Indonesia", tiba-tiba saja otak memerintah saya untuk mengucap, 

"Kapal, salam buat Enek-Aki dan Ema PaI yah.."

Dan ternyata, salam aja tidak cukup untuk Maryam. Dia pun ikut-ikutan teriak,

"Kapal, bawain Oma dan Opanya Maryam ke sini ya.."

...dengan serta merta saya pun terserang rasa campur aduk.. teu pararuguh.. antara sedih, gembira, terharu, pengen nangis dan tertawa.. semua jadi satu...

"Es war ganz süüüüüüüüüüßßßßßßßßßß, Maryam.."