Berat badan bulan ini bertambah 3,5 kg, masih kelihatan belum hilang 'maruk'nya. Nafsu makan memang masih membabi-buta, apalagi kalau lagi di rumah orang.. hehehe.. Untungnya si makanan lari ke tubuh ibunya, bisa dilihat dari ukuran kaki, tangan dan pipi yang semakin membesar. Sedangkan ukuran bayi masih dalam batas normal, hanya 1016 g. Ibu dokter sampai berkomentar begini kali ini, "Sie müssen doch genug essen, aber nicht zu viel" (Anda memang harus cukup makan, tapi tidak terlalu banyak ya..). Ah.. perasaan selama ini juga saya makan kalau saya lapar aja, Dok.. hehehe.. perasaan...
Hb kali ini sedikit menurun menjadi 11,3. Menurut dokter ini terlalu rendah, jadinya saya diberinya zat besi. Pantesan akhir-akhir ini memang sering gampang cape dan pusing.
Pemeriksaan CTG mulai dilakukan. CTG (Cardiotocography) merupakan alat untuk merekam detak jantung janin dan kontraksi rahim. Dengan alat ini, bisa diketahui apakah kondisi bayi baik-baik saja atau stress, juga untuk mengecek apakah rahim sudah mulai berkontraksi atau belum. Biasanya selama proses melahirkan, alat ini digunakan untuk membantu dokter/bidan mengetahui kontraksi dari pasiennya. Jadinya kita gak bisa bohong kalau kontraksinya udah tiap 5 menit atau belum. :D Dari hasil CTG, alhamdulillah kondisi bayi baik, rahim juga belum menunjukkan adanya kontraksi.
Pemeriksaan USG menunjukkan belum terjadi pembukaan, dan plasenta ternyata berada dekat sekali dengan leher rahim. Hal ini sebenarnya sudah diketahui sejak saya periksa USG 4D beberapa minggu yang lalu. Tapi waktu itu dokter tidak khawatir dan saya pun tidak tahu resiko dari plasenta di bawah tadi. Ternyata diagnosa ini memang baru bisa dipastikan pada usia kandungan 26-28 minggu, dimana mulai terbentuk segmen bawah rahim. Saat segmen ini terbentuk, leher rahim yang awalnya berbentuk seperti corong akan memipih. Perubahan inilah yang bisa menyebabkan plasenta berpindah menjauhi jalan lahir. Meski demikian, kondisi paling optimum bisa dipastikan saat mendekati persalinan nanti. Dan kali ini, dokter meminta saya untuk waspada. Jika terjadi pendarahan besok lusa, saya harus cepat-cepat pergi ke rumah sakit katanya. Pendarahan bisa terjadi saat terbentuknya segmen bawah rahim, dimana ada bagian plasenta yang "robek" oleh pergeseran jaringan di sekitar mulut rahim. Atau bisa juga oleh tekanan kepala janin saat mulai memasuki segmen bawah rahim sebagai persiapan menuju persalinan.**
Setelah baca-baca, ternyata Placenta Previa itu ada 4 macam:**
- Placenta previa totalis: jika plasenta menutupi jalan lahir. Pada kondisi ini tidak dimungkinkan proses kelahiran normal, karena resiko pendarahan sangatlah besar.
- Placenta previa partialis: jika plasenta menutupi sebagian jalan lahir. Resiko pendarahan masih sangat besar, sehingga masih belum bisa melahirkan normal.
- Placenta previa marginalis: jika hanya bagian tepi plasenta yang menutupi jalan lahir. Proses kelahiran bisa normal, namun resiko pendarahan tetap besar.
- Low-lying Placenta: jika posisi plasenta berada sangat dekat dengan jalan lahir. Proses kelahiran normal, resiko pendarahan bisa dihindari, asalkan dilakukan dengan hati-hati.
Catatan:
Sumber (**): beberapa informasi dalam artikel ini diperoleh dari http://tonangardyanto.blogspot.com/2006/04/placenta-previa-plasenta-bisa-pindah.html
Hari Senin jangan lupa pergi ke dokter 4D lagi... ;)
Segera bikin janji dengan rumah sakit untuk pendaftaran melahirkan..