Dan saya termasuk salahsatu orang Sunda yang bisa membedakan dan mengucapkan F dan P. Setidaknya begitulah perasaan saya, sampai....
...suatu hari Nadin memberi teka-teki..
"Mamah, tadi di sekolah ada yang ulang tahun, siapa coba?"
"Viktor!" jawab saya asal sebut.
"Salah!" katanya.
"Siapa doonk?"
"Viktor!."
"lho, kan tadi juga mamah bilang Viktor?!"
"nggak, tadi mamah bilang Piktor. Viktor itu pake 'Vaw' bukan 'Pe'" jawabnya.
...dan saat itupun akhirnya saya lulus menyebut nama Viktor setelah 5 kali sebut. :D
Begitulah, sekarang di rumah sedang krisis 'Aussprache' (pengucapan). Jadi Neng Nadin mulai mengritik pengucapan bahasa Jerman kami.. ini baru pengucapan lho.. belum gramatik (tata bahasa). :D
****************************
Suatu hari tiba-tiba saja diantara kami terucap kata 'gefaerlich', dan tiba-tiba timbul hasrat iseng saya. Saya ucapkan sekali lagi dengan lantang dan sedikit keras, 'gepaerlich!'. Dan tepat seperti dugaan saya, Nadin yang sedang asyik bermain dengan Maryam, langsung angkat kepala seraya berkomentar,
"lho, kok 'gepaerlich'? harusnya kan 'gefaerlich'!"
"iya, 'gepaerlich' kan?!" jawab saya dengan muka tanpa dosa :D
"ach, schon wieder.. (ah, lagi-lagi). 'gefaerlich'! pake F bukan pake P!"
"iya, pake Ep kan?! 'gepaerlich'! gitu?"
"Nein!! 'gefaerlich'!"
"Ok.. ok.. sekarang mamah bener deh ngucapinnya, 'gepaerlich'"
"Schon wieder!!" katanya sambil memegang kepala.
*si akang sampe ngakak2 ngetawain*
****************************
Beberapa hari berlalu, dia pun tiba-tiba bertanya,
"Mamah, kenapa mamah suka bilang F-nya jadi P?"
"hehehe.. itu bukan karena mamah gak bisa bilang F.. Mamah bisa lho bilang F.. Eeffffffff.. tuh mamah bisa kan?"
diapun mengangguk.
"Mamah suka bilang F-nya jadi P, biar Nadin tahu, kalau banyak orang bilang bahwa orang Sunda itu gak bisa bilang F. Dan orang-orang seperti itu memang benar adanya. Nanti kalau Nadin ketemu sama orang yang bilang F-nya jadi P, Nadin gak usah ngetawain, apalagi mengolok-olok, ok?!"
"ok.." jawabnya. Tak lama dia kembali bertanya,
"Kenapa orang Sunda gak bisa bilang F?"
"Waduh, kenapa ya? Mamah juga gak tau."
"Apa di bahasa Sunda nggak ada huruf F?" tanyanya..
..dan 'twink' kenapa selama ini gak pernah terpikir sama saya ya?? Setelah di konfirmasi sama si akang, ternyata bener, katanya di bahasa Sunda nggak ada huruf F, makanya orang Sunda memang susah mengucapkan huruf F. *Super Nadin!!*
setelah hening beberapa saat, dia pun kembali berkomentar,
"Oooo.. pantes, orang Sunda itu bisanya bilang 'Koper' bukan 'Koffer*)'!!"
*)Koffer = bahasa Jermannya Koper.
hahaha.. saya pun tak kuasa menahan tawa,
"Nah, Nadin, kalau yang itu, memang bahasa Indonesianya Koffer itu Koper. Kalau di Indonesia kamu bilang Koffer, kamu bisa jadi bahan tertawaan nantinya.. :)"