Friday, March 15, 2013

Nego-nego sama Neng Iyam

Hari Kamis kemarin, tiba-tiba saja Jang Oboy bangun tidur dengan muka gak keruan dan sedikit rewel. Ya sebenarnya gak tiba-tiba juga sih, tanda-tanda penurunan kondisinya sudah kelihatan dari hari-hari sebelumnya, namun hari itu tampak sudah masuk puncaknya untuk tidak sekolah. Saya langsung laporan ke Neng Iyam bahwa adiknya sakit dan tidak masuk sekolah hari ini.

"Kamu mau ke Kindergarten nggak, Neng??" tanya saya *dengan harapan jawabannya 'nggak' biar hemat langkah jemput ke kiga :D

"Ya!" jawabnya mantap.

"Tapi L gak ikut lho, kamu sendirian." *tambah embel2 supaya semangatnya turun :D*

"Gak apa-apa, jadinya kayak Maryame waktu Laci adiknya sakit, dia juga sendirian ke Kiga." dengan muka senang.

"Tapi berangkatnya sama Papah lho, karena Mamah harus jagain L di rumah" *masih berusaha nurunin semangat, biasanya Neng Iyam gak suka pergi sekolah sama Papahnya*

"Iya, gak apa-apa" masih dengan semangat 45.

"Beneran???" *masih berharap si anak berubah pikiran*

"Benerrrrr... M malah seneng kalau pergi sendiri, gak usah jagain L terus kan di sana."

*oh, ternyataaaaa....*

Baiklah, lagian adiknya gak parah-parah banget, mudah-mudahan siangnya udah baikan kondisinya, jadi bisa dibawa jemput kakaknya nanti. Sedang untuk esoknya, kebetulan saya ada acara lain, hm.. baiknya si anak 2 ini bolos aja dua-duanya, biar Jang Oboy gak kecapean harus jemput ke sana kemari. Saya coba nego lagi untuk esok harinya.

"Neng, tapi besok gak usah ke Kiga ya, besok kita ke rumah Bude Tiwi aja, mau ikut kan kamu?!" tanya saya.

"Rumah Bude Tiwi???? Mauuuuuuuu... M udah lama banget gak ke rumah Bude Tiwi.. Tapiiiiii *setelah berpikir sejenak* nggak jadi deh, besok ada Tanzen di Kindergarten, M mau tanzen aja."

"Lho?! ke rumah Bude Tiwi aja deh.. kan kamu udah lama gak ikut." *si Mamah masih maksa*

"Nggak ah, ke Kindergarten aja!" *duh, nego GAGAL lagi!*

************************************

Siangnya, saya lihat kondisi Jang Oboy agak sedikit memburuk, tambah lesu dengan mata sayu, tapi diajak tidur keukeuh pengen main. Saya jadi tambah yakin kalau besoknya kami tidak akan bisa pergi ngaji ke rumah mbak Tiwi, apalagi ke Kindergarten. Izin ke Mbak Tiwi dkk mah gampang, izin ke Neng Iyam yang susah.

"Neng, tadi L kayaknya kecapean jemput M di Kindergarten, kayaknya besok L harus istirahat aja di rumah, jadi M gak usah ke Kindergarten ya?!"

"mmmhhh!!" *manyun*

Duh, padahal biasanya dia senang banget kalau disuruh tinggal di rumah. Apalagi kalau adiknya sakit dan harus di rumah, dia biasanya merasa terdzalimi abis kalau harus ke Kindergarten sendiri.

"Ayolah, Neng.. kasian adiknya.. mana diluar dingin lagi.. Pokoknya kalau M mau tinggal di rumah, mamah kasih deh apa yang kamu mau."

"Tapi M mau ke Kindergarten, hari Jum'at kan harinya Tanzen!"

"Kita juga bisa Tanzen di rumah, M tinggal pilih aja mau lagu apa."

"Gak mau!"

"Klo M mau di rumah, mamah nyalain internetnya dari pagi deh"

"Mmhhh!!!" *tetep manyun*

Yah, nego GAGAL lagi!

*********************************************
Malam sebelum tidur, saya masih sempet2nya nego lagi :D

"Besok kita di rumah aja yah.. gak usah ke kiga, ok?!"

"gak mau, M maunya ke Kindergarten!" *... dan GAGAL lagi!*

*********************************************
Dan paginya saat bangun tidur, saya masih juga berusaha membujuk.. *udah hopeless sebenarnya*

"Di rumah aja ya hari ini?!"

"Gak mau!"

"Ok lah... mendingan juga ke Kindergarten dink, soalnya Mamah harus beli daging juga ke Toko Turki!" jawab saya

M kerjap-kerjap mata... "Mmm.. gak jadi deh ke Kindergartennya.. di rumah aja!"

Lho??!!! kok tiba-tiba aja berubah pikiran??! ah, dari kemarin lupa sih kalau si Do'i emang sukanya BERBEDA dari yang lain... Coba ingetnya dari kemarin ya.. gak usah pake negosiasi berkepanjangaaaaaannnnnnn... :D