Nadin duluan, seperti biasa, dia tutup pintunya (karena sudah punya rasa malu), dia kunci dari dalam, bahkan dia sudah bisa bersih-bersih sendiri. Nah, Maryam giliran berikutnya, dia ikut-ikutan, tutup pintu, kunci pintu. Lah saya ketinggalan di luar, gimana nih? dia bisa buka kunci gak nanti ya? moga-moga aja kuncinya bukan termasuk kunci yang susah dibuka, harap saya. Tak lama kemudian, diapun teriak seperti biasa,
"Mamah, udah pipisnya."
"oke, buka pintunya." kata saya.
"gak bisa." jawabnya dengan nada tenang, "Mamah aja yang bukain pintunya."
"Lho?! mamah gak bisa bukain pintunya, kan pintunya dikunci sama Maryam dari dalam." *Mamah mulai panik"
"Sama, Maryam juga gak bisa bukain pintu karena Maryam lagi duduk di toilet. Ayo, mamah aja yg buka pintunya"
*gubrag*
Setelah nego beberapa menit, akhirnya mau juga dia menyerah membukakan pintu dari dalam plus pake acara salah muter pula. :))
***********************************
"Sama, Maryam juga gak bisa bukain pintu karena Maryam lagi duduk di toilet. Ayo, mamah aja yg buka pintunya"
*gubrag*
Setelah nego beberapa menit, akhirnya mau juga dia menyerah membukakan pintu dari dalam plus pake acara salah muter pula. :))
***********************************
Malam-malam sebelum tidur dia bercerita,
"Mamah, tadi kata gurunya, anak-anak harus dengar apa yang dibilang sama Nikolaus."
"Hm.. tapi kamu mah harusnya denger apa yang mamah/papah bilang ya.." kata saya.
"Eh, tapi tadi Nikolaus bilang apa emang?" *Mamah penasaran*
"Maryam sudah lupa."
*Mamah pingsan*