Wednesday, December 7, 2011

Lucunya Neng Iyam.. :)

Anak saya yang satu ini memang paling lucu.. pembawa kehangatan dalam keluarga.. kalau dia sakit/tidur, rumah rasanya kosooooooong deh.. Ini cerita yang membuat saya tertawa lagi, kejadiannya kemarin sewaktu kami sedang di perpustakaan. Sebelum kegiatan berlangsung (ceritanya mo ikutan Vorlesen a.k.a dibacakan cerita), saya minta anak-anak untuk ke kamar mandi dulu, daripada nanti pas lagi mendengarkan cerita tiba-tiba mau pipis. :D

Nadin duluan, seperti biasa, dia tutup pintunya (karena sudah punya rasa malu), dia kunci dari dalam, bahkan dia sudah bisa bersih-bersih sendiri. Nah, Maryam giliran berikutnya, dia ikut-ikutan, tutup pintu, kunci pintu. Lah saya ketinggalan di luar, gimana nih? dia bisa buka kunci gak nanti ya? moga-moga aja kuncinya bukan termasuk kunci yang susah dibuka, harap saya. Tak lama kemudian, diapun teriak seperti biasa,

"Mamah, udah pipisnya."
"oke, buka pintunya." kata saya.
"gak bisa." jawabnya dengan nada tenang, "Mamah aja yang bukain pintunya."
"Lho?! mamah gak bisa bukain pintunya, kan pintunya dikunci sama Maryam dari dalam." *Mamah mulai panik"
"Sama, Maryam juga gak bisa bukain pintu karena Maryam lagi duduk di toilet. Ayo, mamah aja yg buka pintunya"
*gubrag*
Setelah nego beberapa menit, akhirnya mau juga dia menyerah membukakan pintu dari dalam plus pake acara salah muter pula. :))

***********************************

Malam-malam sebelum tidur dia bercerita,
"Mamah, tadi kata gurunya, anak-anak harus dengar apa yang dibilang sama Nikolaus."
"Hm.. tapi kamu mah harusnya denger apa yang mamah/papah bilang ya.." kata saya.
"Eh, tapi tadi Nikolaus bilang apa emang?" *Mamah penasaran*
"Maryam sudah lupa."
*Mamah pingsan*

Sunday, December 4, 2011

Du licious!

Sore ini ketika kami membuat muffin di dapur, seperti biasa, anak-anak seneng banget nyicipin bahan-bahan mentahnya si kue, dari mulai tepung, susu, sampai coklat-coklatnya, kecuali telur aja yang tidak suka mereka cicip. Kebetulan kali ini kami membuat muffin bintik-bintik, jadi mereka tertarik sekali untuk mencicipi butir-butir coklat messes.

"Hmmmm... delisius!!" kata Nadin sambil merem melek. (delisius = delicious, sengaja ditulis pengucapannya, agar pembaca sama oon-nya kayak penulis :D ).
"Hmmm... dulisius!!" kata Maryam ikut-ikutan..
"Hmmm.. dulisius.. katanya Maryam.. kalau kata si ini (sambil nunjuk messes), ihlisius." lanjutnya..

Awalnya saya nggak terlalu ngeh.. Tapi dia ulang berkali-kali kalimat tersebut. Akhirnya saya tanya ulang karena penasaran,

"kok coklatnya bisa ngomong? dia ngomong apa tadi?"
"Ihlisius! kalau kata Maryam dulisius." jawabnya.

dan *zzzt.. zzzt..* baru deh kabel-kabel di otak saya bisa nyambung sinyalnya dengan kalimat si sayang.. :D

"Ach soooo, jadi kalau kata Maryam 'Du licious!' dan kata si coklat 'Ich licious! gitu?!" (ket: Du = kamu, Ich = aku)
Dia pun mengangguk mantap..

Ah, Maryam, I love You!!!