Tuesday, June 24, 2008

Lagi-lagi Es krim.. :D

Description:
Mumpung musim puannnaassss... jadinya bikin es krim teruuuus.. sekalian mempraktekkan resep-resep mudah yang baru saya dapatkan. Berbeda dengan es krim kemarin yang langsung disantap.. es krim yang ini harus dibekukan dulu, baru bisa dimakan. Tapi.. jangan salah... lembutnya gak kalah deh sama es krim di toko atau kedai es krim... ;)

Untuk jumlah bahannya sepertinya harus disesuaikan lagi dengan lidah masing-masing. Karena untuk yang coklat sudah pas untuk saya, tapi yang Stroberi terlalu manis... selainya harus dikurangin.. Nanti lah kapan-kapan di coba lagi.. :D


Ingredients:
Es krim coklat:
1 Becher Sahne (200 g Whipcream)
2 sdm Nutella (krim coklat untuk olesan roti)
1 sdm Kakao (coklat bubuk)

Es krim Stroberi:
125 mL Sahne
200 g Selai Stroberi
1 sdm gula vanili
1-2 sdm jus jeruk

Directions:
Semua bahan di campur
Kocok (bisa pake mixer) sampai adonan menggumpal
Bekukan di Freezer.
Setelah beku, siap dimakan...

e-books

Tinggal di negri orang membuat kami selalu kehausan bacaan karya-karya anak negri.. Dan terus terang, setiap kali kami mudik, yang kami bawa ke sini bukanlah ikan asin... ataupun abon.. wiss.. gak keingetan itu mah... Selalu... satu koper.. pasti buku... satu koper baju dan satu koper titipan orang... :D:D:D

Beberapa waktu lalu, kami mendapatkan link dari teman yang berisi kumpulan e-book. Dari mulai buku serius.. sampai novel.. LENGKAP... Sebagai pembaca.. tentu saja kami merasa senang.. Tapi setelah dipikir2 lagi... apakah ini bukan salah satu bentuk pembajakan? Makanya.. apakah mungkin.. untuk ke depannya Penulis dan Penerbit membuat dua versi buku.. Hardcopy dan Softcopy... saya yakin.. untuk orang2 yang tinggal di luar mau aja kok beli versi Softcopy-nya... 

Thursday, June 19, 2008

terkurung di luar rumah

Ah..kejadian ini terulang lagi... Sadar itu baru datang ketika pintu rumah.. bluk.. menutup... Dan saya selalu dalam keadaan tidak siap. Dulu di rumah lama, saya dan Nadin mengantarkan teman yang akan pulang.. ketika akhirnya angin menarik pintu rumah kami. Dan... kami pun terkurung di luar rumah, tanpa alas kaki... tanpa uang... tanpa segalanya... Untunglah si teman saya itu masih di depan lift, jadi dia meminjamkan HPnya untuk menelepon si Akang... dan si Akang pun kantornya hanya 10 menit saja dengan bersepeda. Jadi semuanya selesai dengan mudah.

Tapi.. hari ini.. peristiwa serupa terjadi ketika saya dan Maryam mau mencuci ke Basement... Padahal saya tidak buru-buru... juga tidak karena mengejar Maryam yang lari keluar.. dengan tenang saya menutup pintu. Begitu tutup... waks.. kunci rumah ketinggalan di dalam... Gak bawa HP.. gak bawa uang.. hanya koin yang akan saya gunakan untuk mencuci.. 6 buah koin 20 sen. Nyuruh si Akang pulang... gak mungkin... karena jarak kantor-rumah sekarang menghabiskan waktu 45 menit. Kalau dia pulang, PP, waktunya terbuang 1,5 jam. Menghabiskan waktu di rumah teman (Indonesia) terdekat juga tidak mungkin... uangnya gak cukup buat beli tiket, meskipun cuma sejalan... Satu-satunya jalan, minta tolong tetangga...

Ting nong... ting nong... Entah berapa pintu yang saya bel, tak kunjung membukakan pintu.. Sampai akhirnya saya sampai di lantai terbawah, si ibu yang ramah dan baik hati ini membukakan pintu... Senyumnya... yang selalu saya temukan saat memandang beliau... menyambut saya dengan hangat. Saya langsung menceritakan permasalahan saya, dan beliau mengajak saya masuk untuk menunggu sampai suami saya pulang, katanya... Wuaduh... seharian donk, Bu... karena saat itu baru jam 10 pagi. Dia bilang bahwa saya harus memanggil tukang kunci, dan itu harganya sangat mahal... Saya minta izin untuk menelepon Hausmeister (pengurus rumah), siapa tahu dia bisa membantu. Si ibu dengan baiknya mencarikan no telepon dan sekaligus minta si Hausmeister datang ke sini. Karena kasusnya hanya pintu tertutup, bukan terkunci... dan dipintunya ada lubang untuk surat, maka Hausmeister bisa membantu, katanya... Tidak sampai 2 menit, diapun datang dengan membawa besi panjang berkait. Klek.. klek... klek... dan pintu pun akhirnya terbuka.. alhamdulillah...

Ah... rasanya plooooong banget bisa masuk rumah lagi... terkurung di luar rumah lebih menyakitkan daripada di dalam rumah... gak mau sekali-kali lagi deh...

Dari peristiwa hari ini, ada beberapa pelajaran yang saya dapatkan:
1. Selalu nomor satukan kunci ketika akan keluar rumah. Sebelum bersepatu, ada baiknya kunci segera dikalungkan di leher, atau disimpan di saku.
2. Saat keluar rumah, jangan lupa kunci pintu rumah. Soalnya kalau tidak dikunci bisa di congkel kaya Hausmeister tadi... bahayyyyaaa... Seringnya saya, terutama kalau buru-buru, asal nutup aja, gak dikunci.
3. Simpan kunci cadangan di tempat yang bisa diambil dengan kunci orang lain. Misal di Keller... (gudang bawah tanah). Tapi kunci gemboknya gimana ya?? :D
4. Titip kunci cadangan di teman/Hausmeister/tetangga... Tapi.. bisa dipercaya nggak ya?
Mungkin yang lain ada tips menyiasati kunci tertinggal di dalam rumah???

Wednesday, June 18, 2008

Ngomong ala *************

Konon di Indonesia ada seorang artis muda yang dengan cepat dikenal oleh masyarakat gara-gara caranya dia berbicara. Saya sendiri mendapatkan email di beberapan milis yang isinya wawancara dengannya. Awalnya saya tidak tertarik... biasanya langsung hapus-hapus saja... Tapi.. ternyata sering banget dapat email dengan subyek sama di berbagai milis yang berbeda. Akhirnya penasaran dooonk... dibaca juga deh... Dari situ masih belum ngeh banget.. apa maksud orang-orang memforward berita gak jelas seperti ini. Ternyata, karena banyak dibahas, akhirnya mengertilah saya kalau ternyata yang disorot orang-orang adalah bahasanya yang lumayan amburadul... campuran Indonesia-Inggris.. yang kayaknya bisa bikin pusing yang baca.. belum lagi beberapa kata yang terkesan di gaya-gaya gitu... Makin hot orang ngebahas orang yang satu ini, mendorong kepenasaran saya untuk mendengarnya langsung. Saya cari deh di Youtube.. nemu langsung deh tuh... Wuaaaa... gak kuku deh dengernya.... Sejak itu dah gak pernah ngebahas ini lagi... cut...

Sampai suatu saat, saya berkunjung ke rumah teman, pasangan Indonesia asli, yang sudah tinggal belasan tahun di Jerman. Saat mendengar anaknya bicara.. kok rasanya kenal nih logatnya.. ternyata memang miriiiiiip banget sama orang tadi.. Makin lama makin sering saya memperhatikan anak-anak Indonesia di sini saat mereka ngomong bahasa Indonesia.. dan ternyata semuanya samaaaaa... Berarti bisa jadi cara bicaranya dia ini wajar aja.. bukan karena digaya-gayain... tapi karena terbentuk oleh lingkungan dari kecil.

Dulu di tempat kursus pernah ngebahas soal belajar bahasa. Di artikelnya di sebutkan bahwa anak-anak di bawah umur 12 tahun, lidahnya masih fleksibel... jadi ketika belajar bahasa asing, mereka bisa persis banget dengan native-nya. Berbeda dengan orang dewasa yang susah sekali untuk mengucapkan beberapa huruf yang berbeda lafalnya dalam bahasa ibunya. Jadi, anak-anak Indonesia yang tinggal di sini juga cenderung berbicara bahasa Jerman, atau minimal logatnya lebih menempel yang logat Jermannya. Saya rada heran juga sih... padahal kan dalam sehari seharusnya mereka lebih lama tinggal di rumah ya?! kecuali yang anaknya udah kursus ini itu sih.. :D

Akhir-akhir ini, ada yang aneh juga di rumah.. siapa lagi kalau bukan Nadin.. dia juga ngomongnya sekarang kok jadi agak berubah... Selain makin banyak kosakata Jerman yang keluar dari mulutnya... logatnya juga.. Misalnya dia mau minum teh, "Mami, Nadin mau cyeeehhh..." atau.. kemarin dia nangis.. sampai terbatuk-batuk.. dan akhirnya muntah... Tadi pagi dia bilang, "Mami.. kamawri Nadin ucyah* ya?!"... atau kalau mau pipis, "Mami.. Nadin mau phiphiss.."... aduh... aduh... mesti waspada nih... waspada... 

*ucyah = utah = muntah

Tuesday, June 17, 2008

Es krim siap santap-EisBeeren


Description:
di Montagsmeeting Tupperware Senin lalu, demo masaknya bikin es krim pake Quick-Chef 2. Apa itu Quick-Chef 2? bisa dilihat di sini. Ternyata bikin es krim teh gampang bangetttt.... gak perlu tuh masuk keluar freezer... apalagi pake Eismaschine.. :D:D:D Kalau gak punya Quick-Chef, kayaknya bisa aja pake blender atau Kuechenmaschine.

Cobain deh.. bikinnya cepaaaat banget, es krimnya halus... hanya sedikit gerenjul2 dari buahnya, tapi justru di situ enaknya.. rasanya.. muantaaaaaapppphh...

diperbaharui pada tgl 18.6.08
Ternyata... oh... ternyata... es krim ini harus langsung dimakan. Kalau kelamaan dibiarin, cepat mencair.. Kalau disimpan di Freezer, teksturnya jadi berubah... kristalnya jadi panjang-panjang...



Ingredients:
300 g tiefgekuehlte Beerenmischung (campuran buah beri beku, bisa juga diganti dengan stroberi saja)
2-3 sdm gula bubuk
1 gelas (200 g) Schlagsahne atau Whipcream

*Schlagsahne bisa juga diganti dengan susu, Naturjoghurt, Vanillejoghurt atau Fruchtjoghurt.

Directions:
1. Biarkan dulu buah beku beberapa saat, sampai agak layu... gak keras banget kayak es, takut alatnya rusak.. :D
2. campur semua bahan, kocok.
3. Dengan beberapa putaran saja, es krim sudah terbentuk.
4. Es krim siap dihidangkan...

Friday, June 13, 2008

Kindergeld mau naek juga... :)

Sssttttt.... ada gosip nih, Kindergeld bakalan naik mulai 1.1.2009. Kalau di berita kemarin sih dibilangnya masih belum pasti berapanya.. Tapi kalau di radio katanya 10 Euro. Untuk benarnya berapa... kita tunggu aja, katanya sih September bakal diumumin.

Memang setiap anak di sini mendapatkan uang 154 Euro setiap bulannya, bahkan mulai anak ke-4 dan seterusnya menjadi 179 Euro per bulannya sampai umur 18 tahun. Tapi itupun dilihat dulu status orang tuanya, kalau orang tuanya mempunyai izin tinggal di Jerman dan membayar pajak, baru berhak mendapatkan uang ini. Tolong koreksi kalau salah. ;)

Kabarnya sih, kalau orang Jerman tidak menggunakan uang ini sekarang untuk kebutuhan anaknya. Tapi dikumpulkan.. baru diberikan pada anaknya ketika usia 18 tahun kelak. Di saat anaknya sudah dewasa begini, dia diberi kebebasan untuk menggunakan haknya... katanya lagi... ada yang dibelikan kamar, ada yang dipakai untuk membuat SIM dan membeli mobilnya, dan lain-lain... dan lain-lain... Tapi, mungkin tiap orang beda-beda ya...

Denger-denger sih, di negara lain (lupa negara mana, yang pasti bukan Jerman), Kindergeld ini langsung masuk ke rekening anak. Jadi orang tua tidak bisa mengungkat-ungkit uang itu, sampai ketika si anak udah cukup usia, dia bisa mengambil sendiri uangnya. (Sayangnya) kalau di sini, Kindergeld itu masuknya ke rekening orang tua. Hal ini mengakibatkan timbulnya paradigma2 baru yang aneh... Misalnya, ada orang yang beranggapan, bahwa orang Indonesia mah mumpung di Jerman pada bikin anak, biar dapat Kindergeld. Jadi orang tuanya bisa jajan lebih.... Ya ampuuuuunnnn... melahirkan itu kan perjuangan antara hidup dan mati... mengurus anak pun bukanlah hal yang mudah.. dan tidak murah... 154 Euro per bulan?? mana cukuuuupppp... apalagi untuk ekstra jajan ortu... pliss donk ah..
 

Wednesday, June 11, 2008

Ruang yang Efektif

Melihat kondisi rumah saat ini, jadi inget komentar salah satu Ustadz (dari Indonesia) yang keliling Jerman tahun 2005 kalau tidak salah. Setelah berpindah dari satu rumah ke rumah lain di sini, beliau menyimpulkan bahwa rumah-rumah di Jerman itu efektif, katanya. Rumahnya kecil, ruangannya tidak banyak, tapi semuanya terpakai. Rumah yang dimaksud Pak Ustadz.. mungkin lebih cocok disebut kamar.. kamar kos-an tepatnya... yang terdiri dari beberapa kamar lagi, minimal kamar tidur dan kamar mandi.. :D

Memang, di sini orang cenderung tinggal di Wohnung, soalnya rumah mahal euy... Wohnung pun bermacam-macam, ada yang 1 kamar, 2 kamar, 3, 4 sampai 5 kamar... yang lebih dari itu pun ada (saja), hanya sepertinya kalau butuh ruangan lebih dari 5, orang lebih memilih rumah. Jumlah kamar ini tidak termasuk kamar mandi, Flur, dan kadang-kadang dapur. Orang pun cenderung memilih rumah yang sesuai kebutuhan dan aturan. Betul.. aturan... di sini ada aturan luas minimal untuk tiap kepala. Kalau tidak salah, di Munich minimal 16 qm untuk tiap kepala dewasa, 10 qm untuk anak. Ini jugalah yang menjadi alasan kami pindah rumah tahun lalu, karena sudah tidak memenuhi syarat lagi untuk 4 kepala... ;)

Kami sendiri sekarang menempati Wohnung 2,5 kamar... bingung?? maksudnya Wohnung ini terdiri dari 2 kamar ukuran standar dan 1 kamar ukuran kecil (yang dianggap 1/2 kamar tea). Kamar kecil ini sebenarnya untuk kamar anak-anak.. Tapi karena perlengkapan mereka jauh lebih banyak dari ibu-bapaknya, dan mereka cenderung membutuhkan ruangan yang lebih lapang untuk bermain, maka kamar kami ditukar. Kamar yang kecil untuk kamar tidur kami, kamar yang besar untuk kamar tidur anak-anak dan segala macam perlengkapannya... dan kamar yang satu lagi... khehemm.. *membersihkan tenggorokan dulu* ...kamar yang satu lagi... berfungsi sebagai...
...ruang tamu...
...ruang makan...
...arena bermain... meski sudah diberi ruangan sendiri, tetap aja mainannya kelayapan...
...ruang keluarga... (buat nonton, baca, kumpul-kumpul dan berleha-leha)
...ruang surfing...
...ruang bermain musik...
...ruang tidur tamu...
...ruang bisnis...
...dan kini... ruangan ini bertambah fungsi menjadi ruang olahraga...
*menghela napas*

Efektif bukan????

****************************
Sebenarnya mah ini teh lagi bingung menata barang-barang di rumah.. :((

Saturday, June 7, 2008

Harga tiket naik (lagi) euy...

Buat para ibu, bapak, mbak, mas, teteh, akang, ceuceu, mpok, abang, dan adik-adik semua yang tinggal di Munich... daaaannnn merasa sebagai pengguna setia transportasi umum di kota ini... INGAT ya... mulai BULAN DEPAN alias bulan JULI, harga tiket mulai NAIK (lagi), rata-rata sebesar 3,8%.

Kenapa sih naik lagi? katanya MVG sih, karena beberapa alasan berikut ini:
1. kenaikan harga bahan bakar yang cukup tinggi
2. adanya pemotongan dana untuk transport umum dari negara
3. adanya perbaikan pelayanan di Munich
4. adanya harga baru untuk kendaraan-kendaraan ramah lingkungan
5. naiknya pendapatan.. (tuh kan, hasil demo naik gaji teh, ini nih...)

Tiket apa aja sih yang naik?
Tageskarte (tiket harian) harganya tetap. Wochenkarte (tiket mingguan) dan Monatskarte (tiket bulanan). Untuk tiket tahunan yang dibayar per tahun (sekaligus) tidak mengalami kenaikan harga sampai habis masanya. Sedangkan untuk tiket tahunan yang dibayar per bulan, harga akan naik mulai pembayaran bulan Juli ini.

Untuk anak-anak di bawah 6 tahun, gratis. Antara 6 - 14 tahun naik 4%, kecuali kalau orang tuanya punya Isarcard ABO, boleh membawa 3 orang anak usia 6-14 tahun, gratis. Dan mulai bulan Juli nanti, tidak ada lagi Streifenkarte untuk anak-anak. Hanya ada satu jenis Streifenkarte untuk dewasa dan anak-anak, tapi beda aturannya. Untuk dewasa, satu Streif, berlaku maksimal 4 halte, tapi untuk anak-anak.. satu Streif bisa untuk melintasi Munich.

Tiket-tiket lama (misal Einzelfahrtkarte dan Streifenkarte) masih bisa dipakai sampai 30. September. Atau bisa juga di tukarkan.. atau dibiarkan saja dengan membayar uang 2 Euro, maka tiket-tiket ini masih bisa digunakan setelah 30 September.

Untuk yang tertarik membeli Abo, coba aja hubungi MVG terdekat, siapa tau kalau ngebooking bulan ini (biasanya tiket ABO bisa dibooking untuk 3 bulan ke depan), bayarnya masih harga lama kalau bayarnya per tahun.. ;)