Tuesday, June 23, 2009

Kartun

Waktu masih kecil dulu, saya lebih senang nonton film kartun daripada film dengan aktor aktris nyata. Mungkin di mata saya dulu (baca: anak-anak), kartun justru terlihat lebih hidup daripada manusia beneran :D Waktu itu saya merasa bahwa film kartun adalah film saya (maksudnya film buat anak-anak). Padahal sebenarnya tidak selalu begitu. Kalau saya perhatikan sekarang, banyak juga film kartun yang tidak cocok menjadi konsumsi anak-anak. Banyak film kartun dengan adegan sadis, yang sebenarnya film-film itu adalah tontonan favorit saya dulu. Tapi kok dulu saya melihatnya biasa-biasa saja ya??! :D Berbeda dengan kondisi sekarang, saya berusaha untuk menjauhkan anak-anak dari film-film seperti itu. Makanya, meski di rumah telah bercokol sebuah pesawat televisi, kami jarang menggunakannya untuk menonton saluran TV. Mereka lebih banyak nonton film-film yang saya pinjam dari perpustakaan. Setidaknya film-film tersebut sudah lulus sensor dari saya.. ;)

Eh, kok jadi ngawur.. Sebenarnya yang mau saya ceritakan bukanlah hal di atas. :D Karena seringnya saya menonton serial film kartun, saya pun secara tidak sengaja jadi memperhatikan karakter-karakter dalam film kartun tersebut. Menurut saya, hampir semua karakter dalam sebuah film, gambar dasarnya sama saja, hanya berbeda dalam detilnya. Misalnya dikasih model baju yang berbeda, warna dan model rambut berbeda, dipakaikan kacamata atau bintik-bintik di muka, jadi deh dua tokoh berbeda.

Nah, semenjak tinggal di sini, saya kok sering menemukan hal serupa di dunia kartun, tapi di dunia nyata. Misalnya, pernah suatu kali, ketika saya sedang di angkutan umum, tiba-tiba saya kaget ketika melihat seseorang yang saya kenal. Ya, dia sama persis dengan tetangga saya. Hanya saja ibu yang ini rambutnya keriting dan kuning keemasan, ditambah dengan mantel selutut dan tas tangan yang dia simpan dipangkuannya. Tampak berbeda sekali dengan ibu tetangga saya yang lebih sering kelihatan mengenakan daster lengkap dengan ciputnya. Tapi senyumnya... SAMA persis.. tak ada yang beda sedikit pun.

Begitupun dengan kemarin, ketika saya melewati toko roti, saya merasa mengenali seseorang yang saya kenal di sana. Saya sampai berjalan mundur kembali untuk memperhatikannya. Kalau memang dia saya kenal, tentunya harus di sapa donk. Wajahnya.. senyumnya.. persis.. Hanya rambutnya yang berbeda, orang ini ternyata memiliki rambut gimbal ala penyanyi Reggae. Dan ternyata dia bukanlah kenalan saya.. :D

Hm.. kadang saya merasa seperti sedang di dunia kartun. Tapi makin lama, saya makin merasa kagum pada-Nya, yang mampu menciptakan ribuan macam karakter di dunia ini.

3 comments:

  1. saya kalo lihat anak lagi berantem atau lagi kreatif malah serasa berada di dunia kartun Na.
    :D

    ReplyDelete
  2. yah untungnya Ina mah gak sampe nepuk pundak orang yang salah itu....siga abi di kantin salman....dah pede2 noel, pek teh bukan orang yang kumaksudkan :-D

    ReplyDelete
  3. Iyahhh mengalami hal yang sama....bahkan sampe mobilnya ge sama geura si orang itu teh, mo nanya ditahan2 takut salah, eh tiba2 suaminya datang beda dg suaminya si temen tea (eh boa2 ganti suami yah hihi hush ah). Tapi memang Maha Besar sang NYA...begitu beragam karakter dan rupa manusia itu, seru dinikmati.

    ReplyDelete