Saturday, June 11, 2011

Kunjungan HNO 5 --> persiapan op

Bulan Maret lalu adalah kontrol kembali kuping Nadin setelah 3 bulan. Dan hasilnya agak sedikit mengagetkan. Kondisinya sedikit memburuk dari kontrol terakhir dan dokter waktu itu sangat-sangat menganjurkan untuk operasi saja, karena sudah setahun katanya, ini sudah terlalu lama. Tapi meski begitu, si Frau dokter masih mau menunggu sebulan lagi. Nadin diberi lagi pil waktu itu dan terapi meniup balonnya tetap dilanjutkan.

4 Minggu kemudian, kami kontrol lagi. Dan kondisinya tak kunjung membaik. Akhirnya dokter pun menetapkan untuk operasi. Karena kami mau liburan dulu waktu itu, akhirnya jadwal operasi baru akan dibuat setelah kami selesai liburan.

Begitu pulang dari Indonesia, saya langsung ke HNO (THT) untuk membuat jadwal operasi. Ternyata waktu itu saya membuat dua jadwal, satu untuk penerangan mengenai operasi itu sendiri, dan satu lagi untuk operasinya. Doh, padahal selama ini juga si dokter sudah banyak bercerita mengenai operasinya itu, dan saya juga sudah banyak membaca2 serta ngobrol langsung dengan ibu yang anaknya berkasus sama. Tapi tetap saja prosedurnya harus diikuti. :D Untuk penerangan operasi, saya boleh memilih, apakah ingin di tempat praktek itu (Giesing) atau di Rumah sakit (Harlaching). Sedangkan operasinya akan dilaksanakan di Klinik Arabella di Bogenhausen. (Hm.. bingung juga saya apa hubungan ketiga tempat ini??). Jadwal operasinya sendiri dibuatkan langsung dari tempat praktek HNO yang biasa saya kunjungi, jadi lebih mudah karena tidak usah repot2 datang ke klinik.

Di penerangan operasi, selain mengontrol kembali kondisi Nadin, dokter HNO kembali menerangkan apa saja yang akan dilakukan nanti saat operasi, yaitu penyobekan gendang telinga, pengeluaran cairan dan pemasangan Roehrchen (lubang ventilasi) serta pengambilan Rachenmandel (polip). Saya diberi berkas-berkas berlembar-lembar, diantaranya surat pernyataan yang harus saya tanda tangan, jadwal operasi, alamat klinik, barang-barang yang harus saya bawa, apa saja yang harus dilakukan sebelum dan sesudah operasi, hal-hal buruk yang mungkin terjadi setelah operasi dan surat untuk dokter anak. Jadi ternyata.. seminggu sebelum op, si anak harus cek up dulu ke dokter anak, padahal hari itu sudah tinggal seminggu menjelang op. Akhirnya hari itu saya mampir dulu ke dokter anak untuk membuat janji, yang mana kebetulan jadwal di dokter anak sedang padat sekali. Tapi akhirnya saya diberi waktu hari Jumat, dengan catatan harus bersedia untuk menunggu lama. Ok lah, drpd nggak.

Cek up ke dokter anak ternyata lumayan lengkap, termasuk cek darah juga. Dan seperti biasa, Nadin mah nangis kalau disuntik ya. Tp langsung berhenti pas diberi hadiah. Maryam juga mau hadiahnya, dia bilang tangannya Maryam juga kemarin berdarah (sambil menunjukkan jari yang dibungkus plester dengan luka palsu :D), Maryam juga harus diambil darah nih kayaknya.. jadi Maryam juga boleh donk dapat hadiahnya. :D:D:D

Sehari sebelum operasi, kami harus datang ke klinik untuk Narkosenarztgespraecht (bincang-bincang tentang anestesi). Bagus juga sih ada jadwal ini, kami sekalian survey tempat, jadi besoknya pas jadwal op, gak bakalan nyasar. Di sini saya diberi dua buah formulir, satu formulir data diri, yang kedua formulir tentang kondisi si anak. Di situ juga ada selembar penjelasan tentang anestesi yang harus saya baca dulu. Kalau ada pertanyaan, nanti langsung dibicarakan dengan dokternya, katanya. Informasi di situ cukup jelas juga. Dokter menjelaskan hal yang sama seperti yang sudah saya baca, hanya dia menerangkan lebih detil lagi, seperti kemungkinan alergi dan efeknya setelah si anak bangun. Saat anak bangun, bisa jadi dia sangat rewel, bahkan menangis terus. Itu biasanya bukan karena kesakitan, tapi masih dari efek obat bius, katanya. Setelah selesai ngobrol panjang lebar, kami pun pulang, dan saya deg-degan semalaman menunggu hari esok.

No comments:

Post a Comment