Monday, May 25, 2009

Imunisasi

Minggu lalu kami bertiga pergi ke dokter anak untuk melakukan imunisasi. Maryam mendapatkan vaksin hepatitis A + B yang terakhir (ketiga), dan Nadin mendapatkan vaksin Meningokokken. Alhamdulillah anak-anak tidak menangis, mereka malah senang dan bahagia mendapat hadiah kecil dari dokternya (stempel dan tato) :D

Bagaimana  anak-anak bisa mendapatkan vaksin hepatitis A dan B sekaligus? padahal hepatitis B merupakan salahsatu vaksin yang ditanggung asuransi. Ini semua berkat anjuran dari dokter anaknya sejak vaksin pertama dulu.

Di Jerman, vaksin pertama diperoleh ketika bayi berusia dua bulan. Vaksin ini merupakan vaksin simultan, gabungan dari beberapa macam vaksin. Ada dua macam yang ditawarkan oleh dokter anak. Ada yang di sebut 6 Fach Impfung, terdiri dari Tetanus, Diphtherie, Pertussis, Haemophilus influenza b (Hib), Hepatitis B dan Poliomyelitis. Dan ada yang disebut 5 Fach Impfung, yang terdiri dari vaksin-vaksin di atas, kecuali Hepatitis B. Saya sendiri waktu itu bingung, akhirnya saya konsultasikan langsung dengan dokternya, lebih baik ambil yang mana. Menurut dokter anak tersebut, karena kami berasal dari Indonesia, dimana anak-anak kami membutuhkan vaksin Hepatitis A (yang harus bayar sendiri), maka sebaiknya saya mengambil yang 5 Fach Impfung, biar lebih murah. Waktu itu saya pikir, harga vaksin hepatitis A+B lebih murah dibandingkan dengan vaksin hepatitis A saja. Ternyata, setelah berdiskusi dengan seorang teman yang mengambil 6 Fach Impfung dulunya, lebih murahnya bukan dari harga vaksinnya. Harga vaksin justru lebih mahal sedikit, tapi hepatitis A+B tidak perlu lagi membayar ongkos suntik ke dokternya.

Vaksin jenis pertama ini dilakukan sebanyak tiga kali, dengan jarak minimal masing-masing 4 minggu (usia 2, 3 dan 4 bulan). Tahun 2007, ketika Maryam lahir, ada vaksin baru, Pneumokokken dan Meningokokken. Jadi, ketika paha kanan disuntik 5 Fach Impfung, paha kiri disuntik Pneumokokken. Jadi, pada 3 vaksin pertama, si anak mendapat dua suntikan sekaligus.

Vaksin berikutnya di bulan ke-13, yaitu MMR, dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak minimal 4 minggu. Dan 4 minggu kemudian dilakukan pengulangan 5 Fach Impfung + Pneumokokken.

Setelah semua vaksinasi wajib selesai, barulah vaksin Hepatitis A bisa diberikan ke anak. Vaksin ini memang baru bisa diberikan setelah anak menginjak usia 1 tahun. Dilihat dari riwayat Nadin dan Maryam, ternyata vaksin ini diberikan 2 kali dalam jarak 1 bulan, yang ketiganya diberikan 6 bulan setelah vaksin kedua. Vaksin ini juga merupakan beban sendiri alias tidak termasuk yang ditanggung asuransi. Dan beruntungnya saya, karena awalnya saya mengambil 5 Fach Impfung, maka vaksin kali ini gabungan antara hepatitis A dan B, jadinya biaya suntiknya ditanggung asuransi :D

Imunisasi berikutnya untuk Nadin tahun 2011 (Diphtherie-Tetanus-Pertussis-Hib) dan 2016 (Poliomyelitis). Sedangkan untuk Maryam, tahun 2013 (Diphtherie-Tetanus-Pertussis) dan 2018 (Poliomyelitis).

Sebenarnya Nadin mendapatkan vaksinasi lain selain yang diatas, yaitu Zeckenimpfung. Dia memperoleh vaksinasi ini di tahun kedua usianya, berselingan dengan vaksin Hepatitis A + B. Anehnya Maryam tidak disarankan mendapatkan vaksin ini. Ternyata, saya baru tahu dr Mpok Aas dan Mbak Echa, bahwa memang perkembangan Zecke ini bisa berbeda setiap tahunnya. Seperti tahun ini misalnya, menurut dokter anak saya, Munich tidak termasuk daerah rawan Zecke. Makanya, kalau kami hanya akan tinggal di Munich dan sekitarnya selama musim panas ini, Maryam tidak memerlukan Zeckenimpfung. Tapi kalau kami berencana wanderung ke Bodensee atau Schwarzwald (misalnya), maka kami sangat disarankan untuk mengambil vaksin tersebut.

15 comments:

  1. informasinya kumplit banget nih,Na..pakabar nih..ketemuan di spielplatz yuk :-)..eh sayang desy lagi ke belanda :-)

    ReplyDelete
  2. Mumpung inget, Mbak.. Habis aku tuh suka pelupa, pas Nadin lahir ditanya kan ama dokter, mau fuenf fach oder sechs fach? Aku minta penjelasan dulu. Pas Maryam lahir.. ditanya dokter lagi.. minta penjelasan lagi.. Nah, kalau si kecil lahir.. moga2 aku gak minta dijelasin lagi, hihihi... Ntar bisa ketahuan 'bloon bangetnya' sama si dokter, hihihi...

    Spielplatz mana nih, Mbak?? Aku suka ke Spielplatz depan rumah Mbak Daisy itu.. Kemaren sendirian banget di sana, ditemani bapak2 yg pada lagi nyekek botol.. syerem banget dah.. Dan aku br inget waktu itu kalau Mbak Daisy lg ke Belanda..

    ReplyDelete
  3. Aku malah nggak tau tuh 5 fach atau 6 fach. Asal Ü1-Ü9 lengkap di buku...lega deh. Emang Ina suka wandern ya... wah hebat euy. Keluarga sehat bahagia ;-)

    ReplyDelete
  4. wah, justru itu.. nggak, Mbak.. Itu mah cuma perumpamaan si dokter aja. Jadi Zeckenimpfung emang bener2 disaranin buat yg suka Wandern. Kalau orang kota kayak saya mah.. (maksudnya hobi keliling kota.. hehehe), gak perlu...

    ReplyDelete
  5. na, nadin divaksin pneumokokken juga kayak maryam? atau gak perlu? tfs yah;-)

    ReplyDelete
  6. Kata dokternya, usianya udh lewat.. jadinya nggak perlu. Cuma dapet Meningokokken, itupun baru kemaren.. (setelah usia 4 tahun)

    ReplyDelete
  7. maunya sih di spielplatz deket rumahku hihihi,tapi ntar kalo desy dah balik,dari belanda n berlin...kita maen spielplatz sana ajah...sekalian numpang makan hahaha

    ReplyDelete
  8. Na .... kok vaksin2 untuk anak ternyata ada yang bayar ya di sini *heran* ....
    Minggu depan anak2 gw termin untuk zeckenimpfung .. jangan2 itu bayar juga ya? *heran lagi*.

    Eh anak2 elo divaksin ngga kalau mau ke Ind? Gw tanya ke kinderartz, ternyata hraus ke nilpun ke Tropeninstituut untuk divaksin disana.

    ReplyDelete
  9. yang bayar tuh hepatitis A, Mbak.. Soalnya vaksin ini gak diperluin di Jerman, cuman butuh buat di Indonesia aja. Kata dokterku, anak2 perlu hep. A aja kalau mudik.. dan ini cuman bisa dikasih setelah anak2 umur setahun. Jadi ketika mudik disaat mereka belum setahun, mereka pulang tanpa vaksin apapun. Dan aku gak mesti ke Tropeninstitut.

    Kalau Zeckenimpfung dibayarin asuransi, itu 3 kali lho.. ;)

    ReplyDelete
  10. Terus pas kemaren terakhir mudik, mereka ngga divaksin tiphus pun?

    ReplyDelete
  11. nggak...
    beneran cuman Hep. A 3 kali, dan katanya dokter vaksin ini bisa bikin anak kita kebal 15 - 20 tahun.

    ReplyDelete
  12. wah, teteh sampe 2018 masih akan di jerman?
    hepatits di sana juga bukan masuk yang wajib ya?
    disini juga bukan masuk wajib, jadi kl mau vaksin itu harus bayar, dan lumayan mahhall.. jadi masih mikir2 nih untuk si kecil, tapi baiknya tetep diberikan aja ya sebelum pulang?

    ReplyDelete
  13. Wah, mudah2an mah henteu ah, Ma.. lami teuing.. Itu mah cuman jadwal dr dokter aja. Kan suka ditulis di buku imunisasinya, kapan jadwal berikutnya. Kalau keburu pulang ke Indo, ya berarti dilanjut menyesuaikan dengan jadwal imunisasi yg di sana.

    Di sini, kalau Hep. B ditanggung, tapi Hep. A nggak. Kata dokter, yg dibutuhin di Indonesia teh Hep. A. Kalau saya mah, memilih berikan aja.. mahal sih.. tapi kan mencegah lebih baik drpd mengobati.. ;)

    ReplyDelete
  14. iya, benerr,, ok Tetehh,, hatur nuhun ya sharingnya!

    ReplyDelete