Thursday, July 22, 2010

Pergi ke Dokter Gigi bag. 4, 5 dan 6

Lho.. lagi-lagi digabung catatannya seperti yang lalu.. :D

Juli 2009
Ah, saya masih ingat waktu ke dokter gigi saat itu, saya sedang hamil tua-tuanya, benar2 sudah matang. :D Jadwal ke dokter gigi sudah dibuat sejak 6 bulan sebelumnya, jadi saya sudah merencanakan, jadwal ke dokter kali itu bagian si akang yang mengantar, makanya saya buatkan janji dengan jadwal terpagi, agar si akang gak telat-telat amat datang ke kantor hari itu. Apa hendak dikata, ternyata Kang Dian malah dinas luar ke Italia selama seminggu, jadinya semua jadwal dokter minggu itu kembali saya yang menangani..

Pemeriksaannya sama seperti sebelum-sebelumnya, dilihat, dibersihkan dan diberi vitamin (dengan biaya sendiri tentu saja). Dan kali ini Maryam pun ikut dibersihkan giginya, tak hanya dilihat saja. Alhamdulillah kondisi gigi anak-anak baik-baik saja waktu itu. Tampaknya, biaya pembersihan gigi ini benar-benar dihitung per gigi, karena biaya untuk nadin dan Maryam berbeda sekitar 2 Euro, dengan selisih jumlah gigi 4 buah. :D

Januari 2010
Pemeriksaan kali ini agak berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Nadin yang berusia menjelang 5 tahun, kali ini tak hanya diperiksa dokter, tapi juga dirontgen. Berdasarkan pemeriksaan dokter, gigi Nadin tak ada yang berlubang, tapi setelah dilihat dari hasil rontgen, ternyata kelihatan ada 3 buah lubang di giginya. Tepatnya sih di 5 gigi, tapi yang dua terdapat diantara 2 buah gigi. Semuanya gigi yang paling belakang. Jadi hari itu langsung dibuatkan 3 buah jadwal untuk penambalan giginya Nadin. Masing-masing jadwal berselang sekitar 4 minggu.

Dokternya menjelaskan bahwa sebenarnya lubangnya kecil sekali, dan sama sekali tidak berbahaya untuk waktu itu. Tapi kalau dibiarkan, lama kelamaan akan membesar. Jadi sebaiknya cepat ditambal. Saya ditawari dua macam bahan tambalan. Untuk bahan tambal yang biasa, biaya akan ditanggung seluruhnya oleh asuransi. Tapi dengan bahan tambal yang bagus, saya harus menambah bayar 80 Euro (atau 160 ya? lupa.. :D) dari biaya yang sudah dibayarkan asuransi. Setelah menimbang-nimbang di rumah, akhirnya saya memutuskan untuk memakai bahan tambal biasa saja, toh gigi Nadin masih gigi susu, yang akan tanggal juga dalam satu atau dua tahun ke depan. Ternyata setelah dilakukan penambalan, bahan yang katanya biasa itu gak jelek-jelek banget kok, warna bahannya sama dengan warna gigi (putih), bukan amalgam seperti yang saya bayangkan. Udah gitu dikasih sinar pula, yang kalau gak salah di Indonesia ini sudah termasuk tambalan yang okeh. Setelah mengalami ini, ternyata rumor yang sering saya dengar, bahwa perawatan gigi anak tidak ada yang ditanggung asuransi, tidak benar. ;)

Maryam? apa yang terjadi dengannya? Maryam mengalami pemeriksaan standar, dibersihkan dan diberi vitamin. Sembari dibersihkan, sembari si perawat bertanya-tanya tentang kebiasaan menyikat gigi anak-anak di rumah. Waktu itu saya cerita bahwa Maryam senang banget menyikat gigi, dia bisa 3 - 4 kali sikat gigi dalam sehari. Wah, bagus sih, katanya.. tapi jangan diberi pasta gigi lebih dari 2 kali sehari, karena kalau kebanyakan yang tertelan, tidak baik untuk dia, katanya.

Oya, kali itu saya hanya membayar satu saja untuk Maryam. Karena Nadin mempunyai gigi berlubang, maka perawatan Nadin hari itu akan dibayar asuransi, katanya.. Alhamdulillah.. rejeki.. :D

22 Juli 2010
Hari ini kami kembali ke sana. Dan seperti biasa saya selalu deg-degan ketika menghadapi hari ini. Khawatir gigi anak-anak berlubang lagi, dan harus ditambal lagi.. ah.. tidak tega melihatnya..

Dan betapa gembiranya kami ketika dokter memuji-muji gigi anak-anak.. "Wow.. Super! Klasse! Ganz toll!!", berkali-kali saya dengar pujian si dokter sambil memeriksa gigi anak-anak, sampai selesai. Anak-anak gembira, ibunya pun lega.. alhamdulillah.

Tapi di gigi atas kiri yang paling belakang punya Nadin, ada kotoran (karang gigi) yang membuat gusinya sedikit meradang. Katanya hal ini bisa diatasi dengan obat kumur. Dalam beberapa hari kondisinya akan kembali membaik. Jika sedikit tertelan, obat kumur ini tidak akan menyebabkan apa-apa, katanya, anak cukup diberi Kamileentee saja.

Sepulang dari dokter, kami mampir di Supermarket. Eeeh.. anak-anak malah membawa setoples Gummibaerchen.. yaaaahhhh... ya anggaplah hadiah untuk gigi bagus kalian.. :D



4 comments:

  1. gmn caranya biar anak2 buka mulut pas diperiksa mba?

    ReplyDelete
  2. permen kenyal semacam Yuppi, mbak.. ;)

    ReplyDelete
  3. pertama kali datang memang agak susah, Mir.. Dokternya sendiri bilang, kalau nanti dia gk mau buka mulut, ya sudah, kapan2 kita coba lagi, jd gk dipaksa. Tp lama2 mereka mau jg buka mulut, soalnya di dokter gigi anak memang menyenangkan. Mereka bisa nonton film sembari diperiksa, habis itu dikasih hadiah lagi.. jadi mereka malah ketagihan.. :D

    ReplyDelete