Sssttttt.... ada gosip nih, Kindergeld bakalan naik mulai 1.1.2009. Kalau di berita kemarin sih dibilangnya masih belum pasti berapanya.. Tapi kalau di radio katanya 10 Euro. Untuk benarnya berapa... kita tunggu aja, katanya sih September bakal diumumin.
Memang setiap anak di sini mendapatkan uang 154 Euro setiap bulannya, bahkan mulai anak ke-4 dan seterusnya menjadi 179 Euro per bulannya sampai umur 18 tahun. Tapi itupun dilihat dulu status orang tuanya, kalau orang tuanya mempunyai izin tinggal di Jerman dan membayar pajak, baru berhak mendapatkan uang ini. Tolong koreksi kalau salah. ;)
Kabarnya sih, kalau orang Jerman tidak menggunakan uang ini sekarang untuk kebutuhan anaknya. Tapi dikumpulkan.. baru diberikan pada anaknya ketika usia 18 tahun kelak. Di saat anaknya sudah dewasa begini, dia diberi kebebasan untuk menggunakan haknya... katanya lagi... ada yang dibelikan kamar, ada yang dipakai untuk membuat SIM dan membeli mobilnya, dan lain-lain... dan lain-lain... Tapi, mungkin tiap orang beda-beda ya...
Denger-denger sih, di negara lain (lupa negara mana, yang pasti bukan Jerman), Kindergeld ini langsung masuk ke rekening anak. Jadi orang tua tidak bisa mengungkat-ungkit uang itu, sampai ketika si anak udah cukup usia, dia bisa mengambil sendiri uangnya. (Sayangnya) kalau di sini, Kindergeld itu masuknya ke rekening orang tua. Hal ini mengakibatkan timbulnya paradigma2 baru yang aneh... Misalnya, ada orang yang beranggapan, bahwa orang Indonesia mah mumpung di Jerman pada bikin anak, biar dapat Kindergeld. Jadi orang tuanya bisa jajan lebih.... Ya ampuuuuunnnn... melahirkan itu kan perjuangan antara hidup dan mati... mengurus anak pun bukanlah hal yang mudah.. dan tidak murah... 154 Euro per bulan?? mana cukuuuupppp... apalagi untuk ekstra jajan ortu... pliss donk ah..
sambil narik napas.... ;)
ReplyDeleteOya? Yg komentar itu orang indonesia ato orang lokal (jerman)? Baru tau soalnya...
ReplyDeleteAh, 10 Euro mah kagak ngaruh. Jumlah segitu langsung abis dipake sama kebutuhan anak yg udah naik juga. Baru2 ini sempet kaget ngeliat harga Pflanzen Oel merek supermarket udah gak ada yg dibawah 1 Euro! Ternyata harga minyak udah naik lagi yah. :(
ReplyDeleteHehehehe, meuren kalau kindergeldnya diubah jadi tax-break (seperti di UK kalau penghasilan ortunya di atas jumlah tertentu, mereka tidak bisa dapat child benefit, yang didapat tax break), paradigma-paradigma aneh tersebut bakal hilang :-D.
ReplyDeleteCoba di Indonesia begitu, wadoww.... bisa terjadi ledakan penduduk nih... Mungkin yang perlu denda kalo punya anak banyak, huehehe... (husy!)
ReplyDeletekarena tiap bulan dapet tambahan 154eu jadi pada pengen punya anak?hi3..... Btw kalo melahirkan di jerman dapet uang tambahan gak dari pemerintah ato dari asuransi?
ReplyDeletePengalaman waktu di jepang mah, setiap melahirkan, dapet uang 300rb yen ato kira2 1800eu dari pihak asuransi, dan biaya rumah sakit gratis kl mengajukan keringanan ke pemerintah (student pada umumnya dapet), kalo pun ga dapet gratis, pemerintah memberi bantuan subsidi 300rb yen lagi buat byr rumah sakit :) ... liat angkanya, langsung dah pada ngiler :p
tiap bulannya sih per anak dapet uang susu 30eu ajah, katanya mah naek 2x lipatnya skr. Makanya kadang suka ada yg bilang bikin anak di jepang, dapet uang banyak ;))
Sebenarnya uang2 itu ditujukan untuk org2 jepang supaya berminat punya anak, kan di jepang kekurangan generasi mudanya, banyak tua2 gt. Tapi Org2 indo yg tinggal dsana juga jadi ketiban rejeki he3. Lamun kebijakan itu ada di indo, wah bener opini mba Fitra, ledakan penduduk dah, dan dijamin org2 indo jadi pada males kerja, tinggal nunggu subsidi terus dari pemerintah :D
154 euro sebulan...jangankan buat jajan ekstra,lha buat beli pampers aja kita nombok :(
ReplyDeletebaru tahun kemarin kalo gak salah..saya memisahkan kindergeld dari rek ayah ke rek anak(buka di sparkasse)mudah mudahan bisa bertahan walau kadang yang dimasukkan gak semuanya hihihi...abisan si anak banyak maunya juga seh...
ReplyDeletesaya pribadi sih merasa terbantu walaupun jumlahnya cuma 154 Euro. Lumayan kan daripada ngga sama sekali. Di Indonesia mau punya anak segudang juga ngga ada yang ngasih Kindergeld.
ReplyDeleteDi Jerman walaupun udah dikasih Kindergeld, tetep aja pada mikir berkali-kali untuk punya anak. Makanya pertumbuhan populasi di Jerman cenderung minus. Akibatnya, orang yang bekerja saat ini dan masuk masa pensiun ke tahun2 mendatang bakal kesulitan untuk memperoleh uang pensiun yang layak.
Soal punya anak nih, disini memang ngga 'child friendly' ah... bayangin aja, kalo pas musim liburan sekolah... bensin mahal, semua jenis akomodasi di tempat liburan naik lebih dari 3 kali lipat dan penuhnya minta ampuuuuun.....
kalo naiknya 3 kali lipet baru makmur gak usah nombok lagi buat beli pampers, sama aja kok panen anak bukan tambah makmur yach tambah biaya apalagi kalo mo mudik..hik..hik..uang segitu mah gak ada apa2nya kalo buat keperluan yang sekarang serba naik dan mahal..tapi yach alhamdulillah..masih beruntung dan bersyukur dapet tunjangan anak segitu juga dari pada enggak. orang berpikiran banyak anak cuma ingin kidergeld, aku digituin tuh sama teman di KG si daniel..Bt gak sich..
ReplyDeletewah, gw musti siap2 dong denger komentar begitu. padahal udah sekian bulan gak pernah terima kindergeld utk 2 anak gw. dan alhamdullillah, survive2 aja tuh.
ReplyDeletepliss deh Merkel! koq anak2 gw gak kebagian Kindergeld :p Mudah2an besok gak krpilih lage Beck SPD aja deh pro ausländer *numpang curhat mba * :D
ReplyDeleteHe..he..sumpel kuping kalo mau jalan tres, udah pasti nech kita jalan pasti diliatin terus kayak artis...
ReplyDelete*ikutan tarik napas*
ReplyDeletekalau yg ngomong ke aku orang Indo, Mbak... tapi tidak menutup kemungkinan orang lokal juga ada yg berpikiran sama. :)
ReplyDeleteikut bahagia na:-), moga2 aku segera dapat kindergeld juga, amin
ReplyDeleteAku udh gak pernah liat2 harga lagi kalau belanja, Mbak... pusiiiing kalau mikirin harga yg naek terus, hehehe.... Tapi kaget juga nih kalau minyak harganya udh di atas 1 Euro.. :((
ReplyDeleteBack to Kindergeld... tunggu dan liat aja, saat Kindergeld naik... pastinya diikuti harga2 kebutuhan bayi yang meningkat juga.. 10 Euro tampak gak ngaruh buat kita ya.. tapi kayaknya buat si Familienkasse.. ngaruh banget.. :D:D:D
ya memang seharusnya begitu,itu kan haknya,masalah biaya hidupnya ya tanggu jawab ortunya dong!
ReplyDeletemakanya paling sebel kl ada orang bilang banyak anak utk ngumpulin kindergeld!
tapi juga hati2 naruh kindergeld direkening anak,soalnya ab 2000 dikenain pajak sama pemerintah,yg intinya tuh pemerintah gak bego,dia ngasih pasti mo ngambil lagi!
ReplyDeleteTax break itu apa ya, Mbak? pengurangan pajak??
ReplyDeleteKalau di sini, pajak tidak bisa dikurangi... tapi bisa diminta kembali.. (apa bedanya ya??) meskipun mungkin tidak kembali semua sesuai nominal yang kita klaim. Misal untuk biaya pengobatan yang tidak ditanggung asuransi, Kursus bahasa Jerman, mengirim uang untuk membiayai keluarga/ortu di tanah air, dan lain-lain.
Nah, kalau Kindergeld tidak dihitung dari penghasilan orang tua, tapi dari statusnya aja. Kalau yang diperhitungkan dari penghasilan, misalnya biaya Kindergarten (TK), playgroup, Landeserziehungsgeld kalau di Bayern (uang untuk pendidikan anak, hm.. apalagi ya?? ada beberapa bantuan sosial lainnya yg diperhitungkan dr penghasilan. Jadi penghasilan mulai sekian ribu Euro per tahun, sudah tidak berhak lagi mendapat bantuan.
betul juga.. mengingat keumuman sifat orang Indo yang... hm...
ReplyDeletetapi kalau realistis sih.. jangan liat dulu bakal dapet uang berapa.. hitung dulu biaya yang harus dikeluarkan saat kita punya anak, biasanya lebih besar daripada uang yang di kasih ke kita.. :) Kalau saya justru berharap, suatu saat (kalau bisa dari sekarang) di Indonesia ada tunjangan untuk anak-anak... spesial untuk warga yang tidak mampu... ;)
nggak lah... Kan itu hanya selentingan dari orang2 yang tidak berpikir panjang.. Seperti yang aku jelasin di atas, dengan uang 154 Eu per bulan mah gak akan menutupi kebutuhan anak selama sebulan. Jadi kayaknya gak rasional kan kalau kita maksain punya anak hanya untuk dapat uang segitu. Bukan saya tidak bersyukur dengan mendapat uang segitu, tapi hanya kesel aja sih sama orang2 tsb di atas.
ReplyDeleteHm.. kalau di sini:
kontrol selama hamil.... gratis... meskipun sekarang biaya USG hanya 3 kali selama hamil yg dicover asuransi.. kecuali dokter kandunganku.. menggratiskan biaya USG untuk pasien2nya tuk setiap kali kontrol.
biaya melahirkan plus biaya inapnya... gratis... mau bagaimana pun proses melahirkannya..
kontrol setelah melahirkan.. gratis...
semuanya dibayarkan asuransi...
Kalau uang untuk yg habis melahirkan:
1. Elterngeld... ini uang untuk ibu dan atau bapak yang ingin mengurus anaknya sendiri, boleh ngambil cuti atau mengurangi jam kerjanya, batas maksimal sampai anak berusia 12 bulan. Uang yang dibayarkan hanya 2/3 dari gaji netto. Ibu rumah tangga seperti saya juga ternyata berkesempatan mendapatkan uang ini, jumlahnya 300 Euro per bulan. Kalau si bayi yang lahir punya kakak yang masih berusia di bawah 3 tahun, ada tambahan bonus 10%, tapi minimal 75 Euro. Jadinya kemarin dapat 375 Eu per bulan selama setahun. Bebas pajak.
2. Kalau tinggal di Bayern ada yg namanya Landeserziehungsgeld. Ini adalah kelanjutan dari Elterngeld, jadi dikasih mulai anak usia 13 bulan. Tapi ini untuk yang jam kerjanya tidak lebih dr 30 jam per minggunya. Besarnya sesuai pendapatan, max. 200 Euro untuk anak pertama, selama 6 bulan, max. 250 Euro untuk anak kedua selama 12 bulan, max. 350 Euro untuk anak ketiga dan berikutnya selama 12 bulan. Yang ini, kami gak dapat.
3. Ada yang namanya Pro Familia. Ini juga ada hitung2anya. Mereka punya standar biaya hidup untuk ibu, ayah, anak, dan kebutuhan hidupnya. Kalau tidak salah untuk keluarga beranak satu, standar mereka 1325 Euro tiap bulan. Kalau pendapatannya kurang dr standar, dapet kalau tidak salah 900 Euro sekaligus... tiap bulannya gak tau ada atau nggak, soalnya kami tertolak juga....
4. Hm.. apalagi ya? ada tambahan dr yang lain. Paling dariku yg terakhir Kindergeld ini. Kayaknya udh jelas lah ya yg ini mah...
...cmiiw yah...
-selesai-
hehehe... betul, bu...
ReplyDeletemakin gede anak makin banyak maunya ya, Teh... :D
ReplyDeleteYup, diskon pajak. Hihihi, kalau bisa diminta balik sama aja yah? Cuma lebih repot saja. Iya memang bedanya Jerman sama UK itu di urusan birokrasi, pemerintah Jerman tuh tampaknya suka sekali dengan kirim mengirim dokumen :-D. Padahal kalau dipikir-pikir lebih praktis tax break loh dibanding kindergeld, sudah tidak perlu urusan administrasi, stigma punya anak untuk dapat uang juga jadi hilang.
ReplyDeleteiya Tres,yg jelas naiknya kindergeld komentar negativ pasti naik juga,gue kl jalan pake walkman Ah!:)he..he..he...! lu jarang keluar kali,cuba iseng2 lu deketin nenek2 yg tampangnya bt !
ReplyDeleterezeki meskipun cuma 1 cent patut disyukuri ya, Mbak.. apalagi ini... 154 Euro gitu lho?! hehehe... Betul... saya juga heran, kenapa orang sini begitu malesnya punya anak... kasian aja.. fasilitas2 seperti ini tampaknya malah lebih banyak digunakan orang asing, seperti saya..
ReplyDeleteTentang 'kinderfreundlich', mungkin tergantung dari sisi mana dulu ngeliatnya. Kalau pas musim liburan... emang lagi musimnya... jadi kenyataannya memang seperti yang Mbak bilang. Tapi kalau melihat fasilitas2 yang selalu tersedia untuk anak-anak... misalnya: pojok untuk anak di perpustakaan, Spielplatz (playground) gratisan dimana-mana, tempat khusus untuk Kinderwagen (stroller) di semua media transportasi... kalau melihat itu, saya pikir Jerman cukup 'kinderfreundlich' kok.. ;)
Bete banget atuh, Teh... Sama aku ada yg ngomong gini, "O.. dapet Kindergeld, Na? Enak donk.. Emaknya bisa belanja baju lebih banyak..". Hallloooo... Kindergeld itu hak anak gitu lho... hak Emaknya mah jadi kewajiban Bapaknya... Dan ini ngomongnya pas aku baru punya Nadin lagi.. belum tau dia kalau kami berencana punya 5 anak, hihhihi...
ReplyDeleteKok bisa gak terima lagi, Mbak??? udah diurusin??
ReplyDeleteKami sempat terhenti juga untuk Nadin. Gara-garanya, pas apply pertama, visa kangDian cuma sampai Februari 2007. Jadi sampai saat itu pulalah Kindergeld untuk Nadin masuk ke rekening. Pas apply yang punya Maryam.. sekitar Mei 2007, baru nyadar kalau yg Nadin gak pernah masuk lagi... Tapi waktu itu yang Nadin jadi dibayar sekaligus gitu... Di sini memang kalau sudah haknya, gak akan hilang gitu aja... pasti dibayar kok...
hehehe... tapi saya juga Auslaender.. dapet kok.. dan saya yakin.. kebanyakan yang dapetin Kindergeld/Elterngeld malah Auslaender... Anak pertama kami di tahun pertama usianya juga tidak dapat Kindergeld, padahal kami bayar pajak lho.. tapi memang status di visanya tidak memenuhi syarat. Di surat penolakan mereka jelasin kok, Auslaender yang berhak mendapat Kindergeld yang statusnya begini-begini... kalau gak salah ada 4 macam. Karena kami di luar itu, maka kami tidak berhak.
ReplyDeleteYang saya kagum, di sini tuh kalau sudah haknya gak akan kemana. Misal ada teman yang sudah setahun tinggal di Jerman, mereka baru tau ttg Kindergeld, trus apply lah mereka.. dan mereka dapat. Dan uang yang dibayarkan, terhitung bukan dari saat mereka apply, tapi saat mereka pertama kali menginjakkan kakinya di Jerman. Jadi setahun dibayarkan sekaligus... Wow!
makasih... Amiin.. semoga...
ReplyDeletebetul, Mpok..
ReplyDeleteSabar aja deh kite... moga2 ntu orang2 segera dibukakan mata hatinya sama Yang Di Atas..
Masa sih, Mpok??? tabungan 2000 Euro dikenain pajak?? walah... mending diinvest-in aja kali ya.. ke sawah... tanah.. rumah.. emas... hehehe...
ReplyDeletePernah denger sih, katanya di sini kalau orang punya tabungan di atas sekian ribu euro, suka disarankan untuk dibelanjakan (sama pihak bank gitu ya?), misal dibelikan rumah atau mobil... Pokoknya orang tidak disarankan punya uang banyak di tabungan... bener gak ya?!
hm.. masalahnya... di sini.. lembaga yang narikin pajak sama yang ngasih Kindergeld beda. Jadi agak susah juga kalau mau kurang2an pajak.. (sok tau banget deh gw :D). Kalau masalah birokrasi.. Jerman emang no 1 kayaknya ya... kadang suka bete juga sih... tapi ada bagusnya juga kok.. semuanya jadi lebih jelas dan tercatat...
ReplyDeletehehehe... nenek-nenek tampang bete mah, gak disamperin juga.. udah nyamperin sendiri atuh, Mpok... apalagi liat sasaran empuk buat dimarahin, hihihi...
ReplyDeleteUdah diurus per surat tapi kurang keukeuh kali yaa... :(
ReplyDeletetul na´!
ReplyDeleteMasalahnya, Kindergeld itu kan sebenarnya pajak kita sendiri yang sudah kita bayar terus dibalikin untuk biaya anak...
ReplyDeletesebenarnya sih tres,tinggal kirim copy visum yg baru dan Aktenzeichen kindergeldnya aja kok tres!
ReplyDeletenah kalo yg gak kerja duitnya siapa dong?
ReplyDeleteya dari pajak yang kerja :-)
ReplyDeleteenak dong,nah yg ini nih mereka yg enak,kita yg kebobolan anak yg kena getahnya!
ReplyDeleteWaduh kalo ngebahas duit rame euy...nya... duit..duit..duit...kapan punya duit.....
ReplyDeletekalau kami mah sekali kirim, langsung dapet lagi.. :D
ReplyDeleteoo.. gitu ya.. berarti dugaanku bener.. :D
ReplyDeletetul, Mpok... *ngikutindotcom*
ReplyDeleteyah... ini mah resiko tinggal di negri sosial, Mpok.... mesti mau berbagi dan dibagi, hihi..
ReplyDeleteyang kebobolan anak yang kena getahnya??? yang gak punya anak, kebobolan duitnya, hehehe...
oya, mau nambahin soal Arbeitlos (gak punya kerjaan a.k.a pengangguran), mereka memang dapat uang tunjangan pengangguran.. tapi gak bisa seenaknya mereka juga ongkang-ongkang kaki terus nunggu kiriman duit tiap bulannya. Lama-lama.. tunjangannya makin mengecil dan (setelah dua tahun apa ya?)... kalau masih belum dapat kerja juga, hidup mereka makin dibatasi.. gak boleh punya ini dan itu lah.. dsb... Dan sepertinya mereka makin ditekan untuk mendapatkan kerja secepatnya... Denger2 sih begitu, cmiiw ya..
ReplyDeletemasuk rekening, langsung keluar lagi ya, Teh...
ReplyDeletekadang duit belum masuk, udh keluar duluan alias ngutang, hehehe...
sama isi yg dikirim dgn yg yg elo tulis. tapi gak tau kenapa sampe skarang gak ada respon dari pihak yg berwenang.
ReplyDeletepakai Anwalt mbak...
ReplyDeleteweallah repot amat nih urusan duit pake anwalt, dah bayar anwalnya aja mahal kinder geldnya gak seberapa!
ReplyDeletehm... jangan2 dokumennya hilang di jalan... :(
ReplyDeleteBerarti pepatah ' banyak anak, banyak rezeki' mah berlakunya di Jerman ya...:-)
ReplyDeletehehehe.. bisa jadi... da setelah anak ketiga, besarnya Kindergeld juga tambah besar. Tapiii.. biaya hidup juga makin membengkak doong.. :D Terlepas dr itu, sayah mah percaya aja, tiap anak bawa rejekinya masing-masing yah.. dan bisa jadi bukan dr Kindergeld, hehehe...
ReplyDelete