Menindaklanjuti postingan kemarin, jadi ingin sedikit bercerita tentang Integrationskurs yang pernah saya ikuti tahun 2006 lalu. Wohoho.. ternyata sudah 2 tahun berlalu.. pantesan hasilnya sudah diluar kepala semua (baca: hilang).
Ketika saya memperpanjang visa pertengahan tahun 2005 lalu, saya diharuskan mengikuti Integrationskurs. Waktu itu sempat rada bingung juga, karena belum tahu dan belum pernah mendengar tentang kursus ini sebelumnya. Setelah mencari tahu, ternyata Integrationkurs ini mulai dicanangkan Januari 2005 oleh BAMF (Bundesamt fuer Migration und Fluechtlinge). Semua orang asing sangat dianjurkan sekali (gak berani bilang wajib, soalnya mau cross-chek, ternyata form dari Landratsamt sudah saya berikan ke tempat kursus waktu itu) mengikuti kursus ini.
Apa itu Integrationskurs?
Sebenarnya kursus ini merupakan kursus bahasa Jerman yang biasa untuk tingkat dasar (Grundstufe, level A1, A2 dan B1) sebanyak 600 jam ditambah Orientierungskurs sebanyak 30 jam. Orientierungskurs merupakan kursus untuk mengenal Jerman lebih dekat, membahas politik, sejarah, hak dan kewajiban, kultur, dll. Di akhir ada ujian untuk mendapatkan ZD (Zertifikat Deutsch). Biaya kursusnya mendapatkan subsidi dari BAMF, sehingga biaya yang harus dikeluarkan hanyalah 1 Euro/jam. Untuk biaya ujian, jikalau memang membutuhkan, BAMF juga bisa membantu.. tapi ini prosesnya lumayan ribet.
Kenapa ya BAMF tiba-tiba mencanangkan kursus ini, yang seolah-olah semua orang asing wajib mengikutinya? Tampaknya hal ini disebabkan oleh banyaknya orang asing yang tidak bisa berintegrasi dengan warga setempat alias orang Jerman. Faktor utamanya adalah bahasa. Benar.. banyak orang yang sudah lama tinggal di Jerman, bahkan sudah dua atau tiga generasi.. tapi tidak bisa bahasa Jerman.
Bisa gitu hidup di Jerman tanpa bisa bahasa Jerman??
kenapa tidak??!!
selama banyak teman bergaul yang satu bahasa dengan kita...
selama menguasai kata-kata dasar (sapaan, minta maaf, berterima kasih)...
hm.. kayaknya bisa-bisa aja tuh... :D:D:D
Akibatnya.. orang asing yang tidak bisa berbahasa Jerman, kemungkinan susah mendapatkan pekerjaan. Artinya, semakin banyak jumlah pengangguran... dan makin banyak uang yang harus dikeluarkan pemerintah untuk para pengangguran tersebut (info lebih lanjut tentang ini baca di sini ya..). Maka dari itulah, pemerintah berusaha meningkatkan kemampuan berbahasa orang-orang asing tersebut agar lebih mudah berintegrasi.
Kembali ke masalah wawancara kemarin... setelah saya analisis lebih lanjut... sepertinya ini memang benar-benar dilakukan oleh BAMF untuk memantau hasil dari Integrationskurs tersebut. Setelah 3 tahun proyek mereka berjalan, wajar kan kalau mereka saat ini ingin mengetahui hasilnya??? *mencoba untuk berbaik sangka ;)*
ina, tulisannya mana ,.....mo baca euy...aku tertarik banget ama topik ini...termasuk ttg integrationkurs......ditunggu tulisan ina....hehehe pembaca setia nih hehehe
ReplyDeleteina ...minta link website tempat kursus ina dulu dong.....ada temen yg nanyain juga, org indo.......
ReplyDeletesayang untuk visaku gak ada subsidi dr pemerintah jerman buat ikutan integrationkurs, hiks
aduh, maaf Hitri.. udh bikin penasaran.. *geer*
ReplyDeletetadi kepencet Maryam... jadinya langsung publish. Ini memang tujuan utamanya ttg Integrationskurs.. ;)
kalau dulu saya kursusnya di InitiativGruppe. Tapi terakhir ada teman kursus di sana, gak betah, karena muridnya kebanyakan katanya. Tapi memang kursus plus penitipan anak teh jarang ya. Selain yg di atas mungkin yg lain ada yg tahu? selain VHS tentunya, karena di sini baru nerima anak mulai umur 2 tahun.
ReplyDeletemakasih banyak ina:-)
ReplyDeletetrus apakah sudah ter-integrasi? :D
ReplyDeletehahaha... ini dia... sepertinya yg ngewawancara bakalan kecewa, karena hasilnya.. belum terintegrasi juga.. :)
ReplyDeletesama-sama..
ReplyDeletewaduh na,jangan2 bulan depan aku perpanjang visum disuruh kursus juga kali ya,
ReplyDeletesyukurlah kalau wawancara kemaren itu memang benar dari BAMF .... berarti ngga ada yang perlu dikawatirkan ...
ReplyDeletekalo aku Na, gak harus ikut, karena datang sebelum tahun 2003 atau 2005 gt deh, kan ini program baru ya dari Eropa (sepertinya) karena bebrapa negara lain juga menerapkan, seperti Belanda contohnya, malah di sana sebelum datang, dah harus ikut kursus di indo..ampunn dehh, ada temenku cerita. Dan br datang pun aku dah pernah ikut kursus (suka rela, eh gak juga deh, dipaksa, ama suamiku..he..hee), tapi emang sih, lama-lama lupa nih kl gak pernah dipakai :(
ReplyDeleteiya, Na.. sekarang mah cenah yang baru ng-Antrag visa ke jerman mesti ada ZD dulu..
ReplyDeletejadi kapaksa pan, les dulu di Indo 3 bulaneun tah..
belum tentu juga, Mpok... Aku kok nanya ke beberapa teman, mereka mah katanya gak disuruh.. Ntar baca aja di Form yang dikasih setelah kita perpanjang visa. ;)
ReplyDeleteiya, alhamdulillah sampai hari ini gak ada apa2.. moga2 aja seterusnya...
ReplyDeleteaku juga datang mei 2004.. dan waktu Integrationskurs dulu, aku yg paling terakhir datang ke Jerman.. yang lain ada yg sudah 5 tahun, 8 tahun, 10 tahun.. bahkan 17 tahun.. :D Jadi sebenarnya Integrationskurs ini tidak terbatas untuk orang2 yg baru datang setelah 2005. Untungnya aku juga waktu baru datang sempet ikutan kursus selama 2 bulan di dua tempat berbeda.. (dasar..). Jadinya di Integrationskurs gak terlalu lama, karena disuruh loncat-loncat gitu sama gurunya... :D
ReplyDeleteWah, ini info baru... saya mah baru tau..
ReplyDeleteUntuk ZD 3 bulan?? cepet pisan.. intensif banget kali ya kursusnya?! :)
nah belum tentu itu paling bt deh kalo disuruh kursus,harusnya dulu ya waktu ngak punya buntut:)
ReplyDeletesigana mah kitu.. ato paling gak udah pegang sertifikat A1..
ReplyDeletedi dieu ZD teh 6 bulaneun nya?
kalau gak salah mah total 600 jam. Jadi tergantung berapa jam dalam seminggu kita ngambilnya. Makin banyak, nya makin cepet selesai.. ;)
ReplyDeleteWah iya harus ikutan kursus. mo coba daftar yang di tempat Ina ikut itu deh. Makasih atas infonya ya Na.
ReplyDeleteNa, uang les integrationkurs kayak di initiativegruppe ini akan dikembaliin lewat pajak ngga? Pake tes ngga ya masuknya?
ReplyDeleteSok atuh mangga... Tapi si ibu yg di pendaftarannya cuma bisa bahasa Turki dan Jerman, hehehe.. Tapi jangan khawatir.. disana ada juga guru2 dr luar negri, yang aku yakin mereka bisa bahasa Inggris. Kalau perlu jasa antar, bilang aja Mbak.. kalau ada waktu ntar aku anterin.. ;)
ReplyDeleteDari kursus aku yg pertama dulu (2004) bisa dikembaliin lewat pajak. Tapi yg Integrationskurs ini (2006), baru dimasukkin Mei kemaren.. dan sampai sekarang belum ada jawaban dr Finanzamtnya.. Moga2 sih balik juga...
ReplyDeleteMasuknya di tes tentu saja. Tapi cuma ada dua kategori sih.. Untuk yang belum kenal Deutsch sama sekali.. dan untuk yg sudah mengenal Deutsch. Waktu itu aku lulus kelas kedua.. dan langsung masuk modul 4. Tapi karena kata gurunya.. aku tampak kebosanan di kelas itu.. akhirnya aku diloncatin ke modul 5.. :D Jadi nanti kalau merasa udh bisa di kelas X.. bisa aja minta pindah ke kelas berikutnya.. ;)
Sama dong dengan kita. Udah setahun di Arab tapi belum bisa bahasa Arab. Malahan jadi belajar bahasa Madura karena banyak juga orang Madura yang tidak bisa bahasa Indonesia.
ReplyDelete(ngaku-ngaku sama padahal emang malas belajar). Lagian di sini belum nemu kursus Arab untuk foreigner sih. (alasan lagi....).