Friday, July 4, 2008

Wawancara migrasi via telepon

Lebih tepatnya ini hanyalah mengisi kuosioner.. tapi karena dilakukan lewat telepon, jadi terkesan wawancara ;). Tiba-tiba saja hari ini saya mendapat telepon dari BAMF (Badan Migrasi dan Fengungsian Pengungsian). Sebagai seorang yang pernah mengikuti Integrationskurs, tentunya tidak mengherankan mendapat telepon dari kantor ini. Yang aneh malah pertanyaannya... saya kok malah merasa diinterogasi tentang agama daripada tentang migrasi itu sendiri.

Pertanyaan awal-awal... masih masuk akal.. seperti...
lahir dimana... taun berapa..
kewarganegaraan...
interaksi dengan orang Jerman dimana aja.. (tempat kerja, sekolah, tetangga, dll)
Seberapa sering berinteraksi dengan mereka?
Kemampuan berbahasa.. (berbicara, mendengar, menulis, membaca)
Keikutsertaan Integrationskurs.. termasuk ujian dan sertifikat.. (untung gak ditanya dapat nilai berapa, hehehe...)
Sejak kapan tinggal di Jerman...
Alasan datang ke Jerman... (sekolah, bekerja, mencari perlindungan... tapi pilihannya gak ada ikut suami.. :p)
Keterlibatan dalam berbagai organisasi di Jerman...
Pekerjaan...
Penghasilan...
Beberapa bantuan sosial yang diperoleh... (Kindergeld, dan Geld-geld lainnya)
Keterlibatan dalam berbagai organisasi di Indonesia...
Pekerjaan di sana.. (yang mana... tidak ada.. alias pengangguran :D)
Pendidikan...
Lulus tidak... (haduh.. lulus.. tidak.. lulus.. tidak.. lulus.. Lupa, Bu, ach...)

Sampai akhirnya tiba ke pertanyaan...
agama... (Islam, tentu saja..)
Suni.. syiah.. Ahmadiyah??? (halah.. sampai ditanya alirannya segala)
Terlibat dalam beberapa organisasi Islam di Jerman?
Anda mengenal dan terlibat beberapa organisasi Islam berikut ini? (aduh.. meni berasa lagi memperpanjang Visa di Landratsamt)
Berapa kali Anda pergi ke mesjid? (meni pengen tau aja ini teh..)
Anda memakai Kopftuch (kerudung)?
Alasan? (ada banyak pilihan jawaban: saya pilihnya karena agama, rasa aman, modis, dan identitas diri... bukan tradisi.. ataupun paksaan orang tua, suami dan keluarga)
Setujukah Anda dengan pernikahan antar agama? (halah.. apalagi ini??? dan tentu saja jawaban saya.. tidak..)

Kemudian:
Anda punya pasangan? menikah?
lahir dimana.. kapan... kewarganegaraan..
yang ini langsung ke agama....

Tinggal dengan siapa saja di rumah?
Siapa nama anaknya? Kapan lahirnya?
Agamanya? pakai kerudung? (lagi... lagi...)
Setujukah Anda kalau anak2 Anda menikah dengan yang berlainan agama???

Hmm.. masih penasaran sebenarnya kuosioner ini buat apaan ya?
Apa ada hubungannya sama memperpanjang visa nanti???
Waddduuuhhh... pusyiiiing aahhhh...
Ada yang pernah ngalamin?
Posted by at
Labels: , ,

40 comments:

  1. teh raniJuly 5, 2008 at 7:10 AM

    Bilang aja lulus dengan predikat cumlaude...

    ReplyDelete
  2. Asmanah BeislerJuly 5, 2008 at 7:58 AM

    wah na`kalau ditanya Agama:jawabanya biasanya "keine"jadi gak banyak pertanyaan berikut yg berentet,
    pertanyaan itu kan dimaksudkan apakah agama anda protestan atau katolik?maka jawabanya" keine".krn islam dan agama lainnya selain kristen gak diakui disini.

    ReplyDelete
  3. Asmanah BeislerJuly 5, 2008 at 8:01 AM

    tentu aja rasa aman ya Na´

    ReplyDelete
  4. yulia sekarJuly 5, 2008 at 8:40 AM

    gak ngalamin Na..nu di wawancara via telepon mah...cuma dulu aja sakali waktu di Munich pas perpanjang visa,kudu ngejawab pertanyaan yang segambreng bari teu ngarti..hehehe..minta yang bahasa indo gak ada....

    ReplyDelete
  5. Lita SJuly 5, 2008 at 9:22 AM

    wah belum pernah dapat telpon kyk gitu Na,tapi kok soal begituan lewat telp ya,kan byk pertanyaan yang sifatnya privat/identitas kita??Beneran itu dari BAMF?

    ReplyDelete
  6. Tina MartianaJuly 5, 2008 at 9:39 AM

    malu ah, Teh.. ntar diminta fotocopi ijazah lagi :D

    ReplyDelete
  7. Tina MartianaJuly 5, 2008 at 9:40 AM

    oo.. gitu ya?! *manggut-manggut baru ngerti*
    Kalau gak diakui, kenapa pertanyaan berikutnya berentet panjang ya??

    ReplyDelete
  8. Tina MartianaJuly 5, 2008 at 9:41 AM

    buat aku sih salah satunya itu, Mpok.. ;)
    Mungkin buat yang lain berbeda.. :)

    ReplyDelete
  9. Tina MartianaJuly 5, 2008 at 9:42 AM

    wah, aku tiap memperpanjang visa nih, Teh.. mesti duduk manis dengan formulir berlembar2... Coba2 nyontek ke si Akang.. si Eceunya ngeliatin... Udah we jawabannya "Nein" semua, hehehe...

    ReplyDelete
  10. Tina MartianaJuly 5, 2008 at 9:44 AM

    Aku kalau ditelepon pake bahasa Jerman, mesti konsentrasi (sambil merem) sama bahasanya. Mbak... jadi gak bisa mikir... jawab2 aja... Pas udahan baru nyadar kalau tadi kok pertanyaannya detil banget gitu... Beneran gitu ya dari BAMF? meni malem2 lagi neleponnya...

    ReplyDelete
  11. teh raniJuly 5, 2008 at 10:25 AM

    apa mungkin dari intel?

    ReplyDelete
  12. hitrifirdaus -July 5, 2008 at 11:08 AM

    pertanyaannya aneh ya na

    ReplyDelete
  13. Hylmi LateefJuly 5, 2008 at 11:18 AM

    oh, bisa ya migrasi mewawancarai lewat telepon ?

    ReplyDelete
  14. Asmanah BeislerJuly 5, 2008 at 11:24 AM

    kepengen tahuan si penelphon aja,aku yakin kl resminya gak begitu.

    ReplyDelete
  15. Asmanah BeislerJuly 5, 2008 at 11:25 AM

    ya tentunya lillahitaala.

    ReplyDelete
  16. Asmanah BeislerJuly 5, 2008 at 11:28 AM

    wah na kl telphonnya malam,patut diragukan tuh!

    ReplyDelete
  17. Asmanah BeislerJuly 5, 2008 at 11:31 AM

    wah na kemarin aku perpanjang visa sendirian,petugasnya gak banyak nanya tuh dia cuma bilang,aku suruh datang lagi,bersama suamiku dan aku dikasih visum sementara cuma satu bulan.

    ReplyDelete
  18. rela pamungkasJuly 5, 2008 at 2:46 PM

    apa artinya "keine" na?

    ReplyDelete
  19. Lita SJuly 5, 2008 at 7:23 PM

    nahh kok malem ya?kan kantor gituan biasanya sore dah tutup bukan?kalo misalnya ada yang telp lagi (ato yang hampir sama' modelnya), kl kt suamiku sih Na mending ditanya namanya siapa, minta no. telpnya aja trs bilang aja, nanti ditelp balik (bilang aja sibuk, kan mana tahu dia juga), . Sekalian ngecek juga, apakah resmi/tidak..

    ReplyDelete
  20. Titut PratomoJuly 5, 2008 at 8:43 PM

    Buanyak banget ya pertanyaannya... pribadi2 lagi.
    Visa Tina bukannya udah 'tak terbatas' ya? Heheheh... soalnya kuesionernya kayak ngurus visa aja :)

    ReplyDelete
  21. Tina MartianaJuly 5, 2008 at 11:00 PM

    hehehe... aya-aya wae.. tong nyingsieunan ah.. ;)

    ReplyDelete
  22. Tina MartianaJuly 5, 2008 at 11:00 PM

    yup...

    ReplyDelete
  23. Tina MartianaJuly 5, 2008 at 11:01 PM

    kalau kuosioner biasanya memang sering lewat telepon.. Biasanya sih saya bilang gak ada waktu.. Tapi berhubung dia bilang dr BAMF, dan saya pernah terlibat dengan badan ini... jadinya manut aja...

    ReplyDelete
  24. Tina MartianaJuly 5, 2008 at 11:02 PM

    atau keingintauan yg bikin Fragebogennya, Mpok?!

    ReplyDelete
  25. Tina MartianaJuly 5, 2008 at 11:03 PM

    Amiin... doakan aku termasuk yg ini juga ya, Mpok...

    ReplyDelete
  26. Tina MartianaJuly 5, 2008 at 11:04 PM

    iya sih... tapi itu teh telepon dia yg kesekian kali hari itu... jd apa dia sedang dikejar deadline ya?? jadinya ngelembur...

    ReplyDelete
  27. Tina MartianaJuly 5, 2008 at 11:11 PM

    di KVR? Aku belum pernah perpanjang visa di KVR.. pan baru taun ini jadi orang kota, hehehe... Sebelumnya, karena tinggal di Landkreis, jadi bikin visanya selalu di Landratsamt, dan di sana.. SELALU.. meskipun pernah ngisi... tetep mesti ngisi lagi.. :((

    ReplyDelete
  28. Tina MartianaJuly 5, 2008 at 11:13 PM

    "keine" itu menunjukkan negatif untuk kata benda atau dengan kata lain artinya "bukan" atau "tidak". Kalau dalam konteks ini, karena yg ditanya agama, maka artinya gak punya agama alias atheis.. :D

    Biasanya jawaban ini memang manjur untuk membuat para misionaris menyingkir. Di sini banyak banget orang2 kayak gini dari berbagai macam aliran... bahkan sampai yg gak jelas... :D

    ReplyDelete
  29. Tina MartianaJuly 5, 2008 at 11:16 PM

    iya.. tapi aku gak curiga, soalnya suaranya rame... kayak banyak orang yg ngomong juga... Kalau aku nyimpulannya itu suara koleganya dia yang sedang melakukan tugas yang sama. Naja.. karena sudah terlanjur, positif thinking dulu aja deh... Btw, makasih tipsnya buat KangToto... insyaAllah dipraktekkan untuk telepon selanjutnya.. ;)

    ReplyDelete
  30. Tina MartianaJuly 5, 2008 at 11:17 PM

    Oo.. belum, Mbak... Visa saya masih terbatas kok.. wong baru 4 tahun. InsyaAllah tahun depan baru boleh ngurusin visa tak terbatas ini... itupun kalau kami masih di sini.. ;)

    ReplyDelete
  31. Zfitri SyafitriJuly 7, 2008 at 1:19 PM

    Ooo..ini toh ya ditanyain...waktu itu aku jg ada yg pernah telpon juga, tapi pas baru mau ditanya, batere telponku abis..jadi putus begitu aja, mungkin krn si org setelah itu coba2 nelpon lagi ga diangkat krn blm langsung aku charge telponnya.

    ReplyDelete
  32. Tina MartianaJuly 7, 2008 at 1:48 PM

    alhamdulillah.. tidak merasa sendiri... :)

    ReplyDelete
  33. Diana RochayaniJuly 8, 2008 at 3:24 PM

    kok lewat telepon yah? gak disuruh dateng langsung ke kantornya?

    ReplyDelete
  34. Tina MartianaJuly 10, 2008 at 12:02 PM

    hanya untuk mengisi kuosioner?? siapa yang mau?? hehehe...
    dan mungkin selesainya akan lama sekaliiiii... :D

    ReplyDelete
  35. budi sJuly 26, 2008 at 4:16 PM

    heheheee...kalo telponnya ditutup bagaimana yah? mencak² ngga si pewawancara?

    ReplyDelete
  36. budi sJuly 26, 2008 at 4:20 PM

    hihihiii...iyah itu lembar² soal ujian yang jawabannya nein semua:)

    ReplyDelete
  37. Tina MartianaJuly 27, 2008 at 9:43 AM

    qiqiiqi.. gak tau tuuhh.. tapi gak sopan aja kali. Baiknya bilang: "Ich habe keine Zeit" klik langsung tutup tanpa menunggu dia menjawab.. hihi.. sama aja gak sopannya ya?!

    ReplyDelete
  38. Tina MartianaJuly 27, 2008 at 9:44 AM

    Mbak tinggal di Jerman juga ya?? salam kenal ya.. saya Ina :)

    ReplyDelete
  39. santi DAugust 9, 2008 at 5:23 PM

    Ini pertanyaannya ngajakin berantem yak hahaha... elo sabar bener ya Na ... ngga elo judesin gitu si mevrouw .. apa lu nanya2 ampe ke anak gw?

    ReplyDelete
  40. Tina MartianaAugust 11, 2008 at 9:59 AM

    aku kan orangnya emang sabar, Mbak... *pletuk.. dilemparin botol sama pembaca*

    ReplyDelete

Subscribe to: Post Comments (Atom)