Saturday, April 3, 2010

Nadin: U9

U9 merupakan pemeriksaan atau kontrol perkembangan anak yang ke-9 (lebih tepatnya sih yang ke-10, karena sekarang ada yang baru, U7A untuk anak usia 3 tahun). Seharusnya pemeriksaan ini dilakukan bulan lalu. Tapi gara-gara saya dengan pede-nya datang pukul 10, padahal jadwal seharusnya pukul 9.30, maka jadwal tersebut digeser sebulan kemudian.  Kenapa? karena ternyata pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama (kurleb 1 jam), jadi keterlambatan saya dapat mengakibatkan berubahnya jadwal pasien yang lain. *Duh, masih beruntung saya gak kena denda karena ini*

Entah kenapa, tes yang diberikan kepada Nadin (rasanya) selalu lebih mudah dibandingkan cerita dari ibu-ibu yang lain, terutama dari segi bahasa. Apa karena Nadin mah kedua orang tuanya sama-sama orang asing? Ah, tapi gak bisa dibandingkan juga sih, karena dokternya pun berbeda.. :D Kalau dilihat-lihat, pemeriksaan kali ini cenderung memeriksa panca indera si anak. Mungkin untuk persiapan masuk sekolah, jadi kalau masih ada yang kurang, masih bisa diterapi dalam setahun ke depan.

Seperti biasa, pemeriksaan pertama mengukur berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala. Hasilnya juga seperti biasa, termasuk kecil dibandingkan grafik punya si dokter, dan mendapat catatan Asiatischer Herkunft (berasal dari Asia). *lol*

Tes kedua, Nadin diminta menyebutkan nama-nama benda yang (ternyata) mengandung huruf-huruf yang (kadang) salah diucapkan, seperti sch, r, s, ss, dll. Hasilnya cukup mengejutkan bagi saya, lulus! Mengejutkan.. karena di rumah dia tidak pernah berbicara bahasa Jerman (karena diharuskan bicara bahasa ibu), jadi selama ini saya jarang sekali mendengar dia berbicara bahasa Jerman. Tapi melihat hasilnya, berarti dia belajar bahasa dengan baik di Kindergarten.  :D

Tes ketiga, Nadin diminta menyortir benda berdasarkan bentuk. Tes ini juga termasuk tes yang sangat mudah untuk Nadin. Dia malah menambahkan sendiri, selain bentuk, dia juga menyortir benda berdasarkan warna. :D

Tes keempat, Nadin diminta menyebutkan nama-nama benda yang terdapat pada plat 3 dimensi. Hasilnya benar semua. Kemudian Nadin diminta menyebutkan nama-nama gambar dengan sebelah mata pada jarak tertentu. Dari atas ke bawah ukuran gambarnya makin mengecil. Gambar atas dengan mudah bisa dia lihat, makin ke bawah makin lama mikirnya. Dan baris paling bawah, dia tidak bisa menyebutkan nama gambarnya. Ketika ditanya, apakah dia tidak tahu atau tidak kelihatan? jawabnya tidak kelihatan. Dari sini kami dirujuk untuk kontrol lebih lanjut ke dokter mata. :(

Tes kelima, Nadin diminta menggambar. Pertama mengikuti bentuk yang sudah ada di situ, lingkaran, cakra, segitiga dan persegi. Kedua dia diminta menggambar orang (bagian-bagian tubuh dari yang paling atas sampai bawah harus lengkap). Untuk anak yang hobi menggambar ini merupakan pekerjaan yang sangat mudah untuknya. :)

Tes keenam, tes pendengaran. Nadin diberi Kopfhörer alias headphone yang besarnya gak kira-kira *lol* Dia diperdengarkan bunyi-bunyi yang akan keluar dari salah satu kuping, tugasnya dia harus menunjuk dari kuping sebelah mana suara itu keluar. Tes ini juga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk Nadin, untuk memutuskan dari kuping mana sang suara keluar. Beberapa jawaban benar, namun beberapa yang lain dia tidak bisa memberi keputusan. Sepertinya dia rada-rada kebingungan.. bukan bermasalah.. (ibunya sih berharap begitu), namun dokter tetap merujuk dia ke dokter HNO a.k.a THT untuk pemeriksaan lanjutan.

Setelahnya, Nadin diminta berjalan di atas tali. Bukan seperti di sirkus lho! :D Talinya sendiri diletakkan di atas lantai, jadi sebenarnya dia diminta untuk berjalan mengikuti garis lurus. Kemudian loncat dengan dua kaki dan satu kaki, mengikuti garis lurus tadi. Berikutnya loncat zig-zag. Kemudian dia diminta jalan di tempat.. makin lama makin bertambah kencang.. yang akhirnya mereka jadi lari di tempat. Selanjutnya tangan direntangkan, mata ditutup, tunjuk hidung dengan tangan kanan, lalu dengan tangan kiri. Ganti posisi lagi, sekarang tangan di depan, mata masih merem, tunjuk hidung dengan tangan kanan dan tangan kiri. Selanjutnya dia diminta mengikuti gerakan tangan si dokter.

Secara keseluruhan hasilnya baik. Kondisi mata dan kuping juga sebenarnya tidak buruk-buruk amat. Tapi untuk jaga-jaga sebaiknya diperiksakan ke dokter yang bersangkutan, katanya. Untuk dokter THT janji sudah dibuat sore ini, tapi untuk dokter mata masih belum euy.. Mudah-mudahan hari ini bisa sekalian bikin janji sama si dokter mata. :D

Dan pemeriksaan kali ini merupakan pemeriksaan paling melelahkan buat saya, soalnya harus menjaga Maryam supaya tidak ribut dan mengganggu jalannya pemeriksaan, juga harus memegangi Ligar yang mulai gk bisa diem, pengennya dilepas, tapi da belum bisa dilepas di lantai gitu aja. Begitupun di kasur, harus tetap dijaga karena sukanya guling-guling. Duh, kayaknya butuh bantuan si akang untuk pemeriksaan berikutnya.. :D

7 comments:

  1. Kalau bayinya dimana Teh? Nadin teh skr 5-6 tahun bukan ya? detail juga ya!
    moga2 kata dokter mata dan THT jg semua baik2 yaa!

    ReplyDelete
  2. Salut Na, bawa anak 3 buat periksa sabangsaning U7,8 atau U9.
    Janten emut kapungkur...:) Nadine lebet SD taun ieu?

    ReplyDelete
  3. Ina hebat, pemeriksaan sambil bawa 3 anak :) mudah2an semuanya baik2 yah. Itu fotonya Nadin cantik, topinya lucu..:)

    ReplyDelete
  4. Bayinya dimana? maksudnya? *oonmodeon*
    Iya, itu tes buat anak 5 tahun. Tes berikutnya umur 7 tahun. Ternyata untuk usia segini cukup detail juga. Iya nih, dokter THT hasilnya udh ada, dokter mata belum, masih liburan dokternya.. :D

    ReplyDelete
  5. Teteh sami oge nya kapungkur?? :D
    Nadin lebet SD taun payun. Taun ieu nembe Vorschule. ;)

    ReplyDelete
  6. Amiin.. makasih ya, Ren..
    Topi anak perempuan, modelnya muacem2.. kalau anak cowok cuma 'cap' doang ya?! :D

    ReplyDelete
  7. hehe tyt setelah baca comment, bawa anak 3 toh! kebayang repotnya, saluuttt!! ^o^

    ReplyDelete