Tuesday, October 5, 2010

Main bareng di perut Mamah

Lagi-lagi tentang ocehan anak.. :D Dulu waktu Nadin masih bayi, saya sebenarnya rada-rada anti mengisi blog dengan cerita anak, takut kelewatan.. takut terlalu membuka privasinya. Namun, seringkali dari anti malah berubah sebaliknya. Misalnya yang asalnya anti Facebook, ternyata malah jadi paling rajin ganti status.. dsb.. dsbnya... Begitupun dengan saya, yang tadinya anti bercerita soal anak, kenapa blog saya sekarang jadi dipenuhi kisah mereka? hehehe... dan kini bukan mau membahas ini sih.. ok..ok.. back to laptop deh..

Sejak anak-anak saya punya adik, saya jadi suka bercerita tentang masa kecil mereka. Sambil mereka melihat tumbuh kembang adiknya, sambil mereka mengetahui masa lalu mereka. Misalnya pas si adik baru lahir dan nangis terus, saya beritahu bahwa bayi belum bisa bicara, jadinya kalau mau minum nangis, mau bobo nangis, mau ganti popok nangis. Nadin dan Maryam juga dulu sama begitu. Mereka senang mendengarkan kisah mereka ketika kecil, dan mereka pun mengingatnya. Namun ada bedanya. Kalau Nadin akan mengingat cerita itu persis seperti yang diceritakan ibunya. Kalau Maryam, cerita ibunya dihiasi dengan keinginan hatinya, sehingga terbentuklah kisah versi Maryam, yang kadang berbeda jauh dengan kisah awalnya.

Misalnya ketika Ligar memakai sepatu yang dulu pernah dikenakan juga oleh Nadin dan Maryam.
Nadin: "Lho.. Ligar udah pakai sepatu yang itu. Dulu waktu Nadin kecil juga pakai sepatu itu ya?!"
Maryam: "Iya, waktu Maryam kecil juga, tapi punya Maryam warnanya pink."
lho.. gak mungkin donk berubah warna.. :D
Nadin: "ya nggak donk, waktu Maryam kecil juga warnanya tetap oranye."
Maryam: "iya, sepatunya sama, tapi maryam mah warnanya pink, kan perempuan"
haduh.. cape deeeehhh.. kalau menurut dia begitu, maka kisah versi Maryam ini tidak bisa diganggu gugat, meski pake otot sekali pun..

Kembali nyambung ke judul ah.. Ceritanya ketika hari Minggu kemarin kami berkunjung ke rumah sakit tempat dilahirkannya ketiga anak saya. Bukan sekedar berkunjung sih, kebetulan Maryam demam tinggi gak turun-turun. Pas hari keempatnya jatuh di hari Minggu, jadinya kami tidak bisa memeriksakan Maryam ke dokter anaknya, tapi harus ke dokter darurat, yang kebetulan praktek paling dekat dari rumah ya di rumah sakit itu. Sambil jalan berdua, saya ceritakan bahwa dulu Nadin, Maryam dan Ligar, semuanya dikeluarkan dari perut mamah di rumah sakit ini.

Pulangnya, tiba-tiba aja Maryam bercerita, "dulu Nadin, Maryam dan Ligar ada di perut mamah. Terus main bareng di dalam.. kan adik kakak.. Nadin keluar duluan, terus Maryam, terus Ligar deh.. "

hihihi... kok ceritanya jadi begitu. Pas saya ceritain ke bapaknya, si akang langsung bertanya, "Maryam, yang main bareng di perut mamah cuma Nadin, Maryam sama Ligar aja? atau masih ada yang lain??"

hahahaha... tampak si papah ingin mengintip masa depan.. dasar.. aya-aya wae..

5 comments: