Sunday, February 3, 2008

14 hari boleh kembali

Sejak umur 2 tahun, Nadin udah mulai bisa milih baju yang mau dia pakai. Jadi agak repot juga sebenarnya, karena seringkali dia tidak mau memakai baju yang sudah aku siapkan sejak malamnya. Perlu berbagai macam jurus untuk membuat dia segera memutuskan mau memakai baju yang mana. Misalnya: "kalau Nadin pakai baju warna kuning, jadi sama kayak Lala... mau?", "kalo Nadin pakai baju ini keliatannya cantiiiik deh.." dsb... dsb... Acara pilih-pilih baju ini mengakibatkan kami selalu terlambat (Waktu itu aku harus mengantar Nadin ke Krippe, kemudian aku pergi ke tempat kursus).

Bukan hanya ini, pernah beberapa kali dia menolak baju yang aku beli, dia sama sekali tidak mau memakainya. Dia malah lebih suka memakai baju bekas yang dikasih oleh (ibu) teman-temannya. Dengan bangga dan wajah penuh kebahagiaan, dia akan mematut-matut diri  di depan kaca. Mungkin Nadin senang karena penampakannya jadi sama dengan temannya, atau mungkin menurut dia, dia jadi bisa kembaran sama temannya itu, entahlah...

Minggu lalu akupun membeli jaket baru buat Nadin, karena yang lama udah mulai kekecilan. Setelah ngubek-ngubek, nemulah jaket warna pink tua dengan hiasan bulu-bulu halus warna putih (pink adalah warna yang TIDAK pernah dia tolak). Dengan hati gembira, akupun pulang dengan membawa satu kantong besar berwarna hijau putih. Entah kenapa... kalau aku pulang membawa sesuatu buat anak-anak... hati ini senang bukan kepalang.. Sesampainya di rumah aku bukalah bungkusan itu, dan kuperlihatkan padanya. Ternyata.... ekspresinya tidak seperti yang dibayangkan. Dia menolak... "kenapa? jelek ya Sayang?", "jelek..." katanya...  Aduduh... mukaku kayaknya udah merah kuning hijau deh... guusfrabaaaa....

Ini bukanlah kejadian pertama buat kami, dimana kami merasa tidak puas dengan barang yang kami beli. Dulu pernah membeli jaket yang risletingnya agak-agak macet, baju yang kedodoran, MP3 player yang gak jalan, bahkan koper yang ternyata tidak seindah seperti di gambarnya. Bisa dibayangkan, dengan barang-barang yang kurang memuaskan itu, tentunya kami sudah punya gudang khusus untuk menampungnya. Ternyata.. TIDAK! Dengan mudah, kami bisa mengembalikan barang-barang tersebut ke penjualnya. ASAL tidak melebihi 14 hari dari saat kita belanja.

Biasanya kalau kita belanja online, selain bon tagihan, kita juga diberi selembar bon pengembalian barang. Dalam bon itu tertera beberapa pilihan kenapa kita mengembalikan barang tersebut, apakah ukurannya tidak cocok, rusak, tidak suka dengan warna atau bahannya, dan lain-lain. Jadi dengan mudah, kita bisa mengembalikan barang tersebut.

Selama kami tinggal di sini, kami lebih suka melakukan belanja online. Terutama untuk barang-barang yang harganya agak mahal, juga barang-barang yang besar dan berat. Selain lebih praktis (tinggal klik dan si barang sampai di depan pintu), juga harganya relatif lebih murah. Untuk masalah pembayaran, biasanya tersedia beberapa opsi yang bisa kita pilih. Suka-suka.. mana yang menurut kita lebih aman. Pilihan tersebut diantaranya:
  1. Kreditkarte: pembayaran dengan kartu kredit
  2. Rechnung: Tagihan dikirimkan bersamaan dengan barang. Biasanya pembeli diberi waktu 14 hari untuk membayar. (Tergantung kebijaksanaan toko sebenarnya)
  3. Bankeinzug: penjual akan mengambil tagihan dari rekening pembeli.
  4. Nachname: pembeli membayar setelah menerima barang pada orang yang mengantarkan barang.
  5. masih ada yang lain gak ya???
Poin pertama adalah poin yang paling jarang kami pilih. Bayar sekarang atau nanti toh sama saja, kecuali kalau memang kami sedang tak punya uang atau si kartu kredit sudah kelamaan nganggur :D:D:D

Poin kedua, biasanya dipilih untuk toko-toko yang baru buat kami. Biasalah... takut ketipu.. :D

Poin ketiga, biasanya dipilih ketika kami belanja dari toko-toko yang sudah terpercaya, Amazon, misalnya...

Poin keempat, biasanya dipilih ketika kami membeli barang-barang yang cukup mahal, misalnya laptop, TV, dll.

Pernah satu kali aku bertanya pada Kang Dian, "Kang, kenapa ya penjual di sini mau-maunya ngirim barang duluan (lihat poin 2), padahal kan bisa aja pembelinya kabur, gak bayar...". "Dasarnya kepercayaan, Sayang..." jawabnya.

5 comments:

  1. Nadin udah mulai umurnya milih2 sendiri ya, Na. Selamat menikmati ya Mamiya:-)

    ReplyDelete
  2. Setahu aku, bukan einfach kepercayaan aja, Na. Biasanya nama dan alamat kita juga melewati 'Überprüfung' dari mereka. Sementara nama dan alamat kita kan udah terdaftar sebagai penduduk kota 'A' misalnya, dan sistem administrasi di sini kan rapih ya, sampe ke polisi segala, makanya mereka 'pede' untuk ngirim barang duluan gitu, krn udah terlacak siapakah sebenarnya kita..(udah überprüft) :D
    He..he..pinter yah Nadin, udah bisa pertahankan pendapatnya. Sharing aja, aku jg dulu2 sering telat krn urusan pilih2 baju gitu, na. Trus akhirnya aku usul supaya Afra pilih bajunya sendiri malam, sblm bobo, dengan waktu yang ngga terburu-buru, jadi pagi tinggal pake aja..:)

    ReplyDelete
  3. jadi mikir... *apakah waktu aku kecil seperti Nadin? ;p*
    soalnya dari jaman kuliah sampe sekarang, kalo mo pergi suka tapa rada lama depan lemari baju..hihihi! kecuali kalo seperti yang mbak fitri bilang, mikir baju-nya pas malem2 sebelum tidur.. hohoho!

    ReplyDelete
  4. mang umurnya dah sampe taraf mo pilih baju sendiri mbak,sekedar sharing juga nih,dulu perlu waktu sejam kalo mo pergi pergi-biasalah steffie sibuk milih bajunya sendiri,tapi stelah nonton acara "super mama",jadi tau triknya,aku kudu ngeluarin 2 baju aja,trus steffie boleh milih slah satunya,hemat waktu loh..

    ReplyDelete