Friday, March 18, 2011

Kleinwuchs (2)

Catatan yang amat sangat telat.. :(

Masih ingat catatan yang ini? catatan dimana Nadin divonis bertubuh terlalu kecil oleh dokter anaknya. Nah, setelah menunggu beberapa minggu, akhirnya tibalah saatnya kami untuk pergi ke klinik anak LMU ini. Alhamdulillah, pagi itu Maryam mau dibujuk agar pergi ke Kindergarten sendiri, tanpa Ceuceunya... Jadi saya bisa lebih mudah kalau bawa dua anak saja. ;)

Beberapa hari sebelum jadwal, saya sudah survey ke kliniknya, supaya pas hari-H saya tidak terlambat datang gara-gara nyasar dulu (gak elit banget deh :D). Begitu datang, saya langsung mengambil nomer dan menunggu dipanggil. Ketika sudah berhadapan dengan si ibu petugas, saya ditanya mau periksa ke klinik apa? ya, mana saya tahu.. Tapi saya bilang bahwa masalah anak saya adalah pertumbuhannya terlalu kecil. "Ok, kalau begitu saya akan kirim Anda ke bagian hormon, katanya.". Setelah mengisi formulir yang berisi data-data standar yang seabreg, akhirnya kami diminta untuk langsung pergi ke bagian hormon di lantai satu. Karena Nadin sudah lima tahun, ruang tunggunya beda, yang satu lagi ruang tunggu khusus untuk bayi.

Di sana sudah ada beberapa orang tua menunggu dengan beberapa anaknya. Tak lama kemudian, kami langsung dipanggil.. duh.. jadi gak enak sama yang udah nunggu duluan.. Tapi mungkin bagian mereka beda juga ya? ya syudah.. tak usah terlalu dipikirkan..

Kami dipanggil oleh seorang perawat setengah baya yang baik hati dan ramah. Begitu masuk ke ruangan, ternyata dokternya masih sangat muda, cantik, energik, banyak senyum dan banyak ngomong. :D *rugi banget deh si akang gak ikut.. hahaha* Dokter itu didampingi oleh dua orang mahasiswa kedokteran. Jadi kami semuanya perempuan, kecuali Ligar. *ini catatan gak penting banget ya?!*

Meski si dokter sudah membaca surat transfer dari dokter anak, tapi tetep dokternya meminta saya untuk menceritakan dengan detil kasusnya Nadin. Saya bilang bahwa dokter anak blablabla.... tapi saya menemukan di internet bahwa blablabla... Si dokter mendengarkan dengan seksama. "Ok, kalau begitu berarti dokter anak saja yang menyatakan dia kecil sedangkan anda merasa anak anda masih normal? ok.. kalau begitu mari kita lihat."

Dia kemudian memeriksa buku kuningnya Nadin (fyi, buku kuning ini merupakan buku perkembangan sejak Nadin lahir sampai usia 17 nanti). Dia lihat halaman pertama, sejarah kelahirannya Nadin.. semuanya dicatat di berkasnya dia.. mulai dari proses, ukuran, usia kandungan ketika lahir, tingkat kesetresan bayi saat lahir sampai kelainan-kelainan yang terjadi. Dan setiap dia mencatat data, dia selalu menjelaskan kepada mahasiswanya data apa itu dan untuk apa. Setelah data lahir, dia melihat halaman demi halaman buku itu, dilihat apakah ada kelainan dalam setiap kontrol perkembangan sebelumnya, juga grafik pertumbuhan Nadin dari pemeriksaan yang satu ke pemeriksaan berikutnya yang ada di halaman belakang. Dan semuanya normal. Lalu dia bertanya apakah Nadin punya masalah pencernaan? berapa banyak minumnya dalam sehari? tidurnya bagus atau tidak? dia sudak masuk Kindergarten atau belum?

Setelah data Nadin lengkap, mulai ibu dan bapaknya yang diinterogasi. Darimana kami berasal? apakah kami masih kerabat dekat? berapa tinggi saya dan tinggi bapaknya? kapan datang periode pertama saya? dan apakah bapaknya mengalami masa puber cepat atau lambat?

Setelah selesai wawancara, Nadin mulai diperiksa nih. Pertama, seperti biasa, berat, tinggi dan besar lingkaran kepala. Kemudian tekanan darah, lalu dokter memeriksa bagian dalam tubuhnya.. dengan menggunakan stetoskop dan bagian perut dengan ditekan-tekan sedikit oleh kedua tangannya. Terakhir, tiba bagian paling menegangkan, yaitu diambil darah. "Udah pernah sebelumnya?" tanyanya.. belum tuh.. Dan jelaslah dia menangis meraung-raung, tapi langsung selesai begitu dapet hadiah boneka kecil.. *duh, bisa jd sengketa tuh di rumah, tp alhamdulillah Maryam gak apa-apa sih Nadin dapat hadiah, tapi dia jadi merengek-rengek ingin dibawa ke RS juga dan diambil darah biar dapat hadiah.. ck..ck..ck..* Alhamdulillah, dari hasil tes darah, hasilnya normal semua.

Diujung pertemuan, dokter menjelaskan dulu pada saya, bahwa sebenarnya Nadin bukan tidak berkembang, dia membesar sih, tapi persentase perkembangannya mengecil. Sebelum dia berusia 2 tahun, perkembangan tubuhnya sebesar 10 - 25 persen. Namun sekarang menjadi kurang dari 3%. Jadi perkembangannya dia ada di bawah standar tinggi dia yang seharusnya (153,5 - 170,5 cm) katanya.. Wah, Nadin ada kemungkinan lebih tinggi dr ibunya nih.. :D Jadi kesimpulannya, tidak ditemukan kelainan apa-apa.. namun tetap dia menyarankan untuk kontrol lagi dalam 6 bulan (yang mana seharusnya jatuh pada bulan mei mendatang). Sebelum pulang, saya dikasih satu map untuk dibawa ke bagian rontgen. Setelah daftar, tak lama kemudian, Nadin dipanggil. Karena saya membawa Ligar, jadi saya disarankan untuk menunggu di luar bersama Ligar. Apa yang di rontgen? tangan bagian kiri. Dari hasil rontgen ini ditemukan bahwa Nadin mempunyai tulang yang berusia antara 4,5 - 5 tahun (saat itu Nadin berusia 5,5 tahun). Katanya dokter ini tidak apa-apa.. tidak ada yang buruk dari hasil pemeriksaan itu. Alhamdulillah..

4 comments:

  1. Tubekontinyu teh?
    Alhamdulillah...mdh2n sehat...kalo guru ngaji suami skrg sedang memperdalam teknik khiroterapy(mdh2n g salah nulis)semacam metode penyembuhan tulang belakang dgn metode senam khiroh(gerakannya mirip pijit thailand tp lebih lembut)

    ReplyDelete
  2. henteu.. td teh aneh, kyknya blm saya hapus.. tp skrg mah udh gk ada :D Amiin.. mudah2an nya, Jeng.. Oo.. gitu.. buat penyakit apa aja itu teh?

    ReplyDelete
  3. lengkap bgt ya pemeriksaan, sampai bisa diitung nanti tingginya berapa, usia tulangnya berapa :-D

    ReplyDelete
  4. Kirang terang teh.beliau salah satu penggerak ABI(asosiasi bekam indonesia)
    Kalau g salah,ada beberapa penyakit yg bs dideteksi dr tulang belakang.basa rai ajeng diparios mah,kapendak posisi tulang kaki tidak seimbang,jd sering pusing,maag dll.stlh d khiroh alhamdulillah mendingan...

    ReplyDelete